Konawe, Britakita.net
Massa yang tergabung Himpunan Mahasiswa Lalonggasumeeto (Hippmala) berunjuk rasa di perempatan desa Puuwonua, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Senin, 10 Mei 2022.
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes dan kritik atas penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nii Tanasa yang dianggap tidak transparan.
Kordinator Aksi, Jusran Thayeb mengatakan, seiring berjalannya waktu PLTU Nii Tanasa sudah mulai memperlihatkan ketidakadilannya dalam pemerataan CSR di bidang pendidikan.
“Perusahaan PLTU Nii Tanasa harus memberlakukan keadilan pemerataan penerimaan dan pembagian CSR dan perusahaan harus juga memberlakukan kompensasi untuk beberapa desa yang jalur transportasi perusahaan melewati 4 desa,” ungkap Jusran.
Tidak hanya itu, Jusran juga menduga jika dalam proses perekrutan pekerja di PLTU tersebut terdapat penitipan calon pekerja dari luar Kecamatan Lalonggasumeeto.
Menurutnya, PLN UPDK Kendari harus mengontrol anak perusahaannya, seperti PLTU Nii Tanasa, agar tidak terjadi dugaan penitipan pekerja dari dalam ataupun luar Kecamatan Lalonggasumeeto.
“Bahwa perusahaan harus memenuhi tanggung jawabnya secara merata agar tidak timbul kecemburuan sosial ditengah-tengah masyarakat Kecamatan Lalonggasumeeto,” ujar Jusran.
Jusran meminta PLTU Nii Tanasa, membuka data pekerja secara jelas dan menyeluruh. Dirinya juga menekankan perusahaan membuat perjanjian dengan seluruh masyarakat Kecamatan Lalonggasumeeto.
“Agar proses penerimaan lebih diutamakan masyarakat Kecamatan Lalonggasumeeto dan harus secara merata,” tegas Jusran.
Selain itu, PLTU Nii Tanasa juga diminta merombak kembali beasiswa CSR melalui verifikasi kelayakan dan pemerataan di setiap desa se Kecamatan Lalonggasumeeto.
“Setiap penerimaan pendaftaran tenaga kerja agar lebih di utamakan masyarakat Kecamatan Lalonggasumeeto dan tidak boleh ada penitipan pekerja dari luar kecamatan Lalonggasumeeto,” pungkasnya.
Laporan: Adh / Editor: Up