Kendari, Britakita.net
Kapal pengangkut BBM mengalami kerusakan mesin di wilayah perairan Taman Nasional (TN) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, 28 Juli 2022.
Kapal dengan lambung bernama MT Ratu Ruwaidah GT 23.000 ini awalnya berangkat dari Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan tujuan Ambon.
Akibat kerusakan itu, kapal pengangkut bermuatan 31 ribu ton jenis solar dan minyak tanah itu terombang-ambing di wilayah sisi Timur Pulau Wangiwangi di Desa Matahora, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi.
Hal itu dibenarkan Kepala Desa Matahora, Saharuni mengatakan saat ini, kapal tangker tersebut masih berada di posisi yang sama sejak awal ditemukan warga setempat.
“Warga yang melaporkan ke saya itu kapal ada sejak kemarin pagi di san, sampai sebelum Jumat tadi masih di tempat yang sama,” ungkap Saharuni saat dikonfirmasi, Jumat, 29 Juli 2022.
Kata Saharuni, menurut keterangan warga kapal tangker terdampar di kawasan perairan itu diduga akibat mati mesin. Sehingga Terombang-ambing di wilayahnya.
“Informasinya kapal mati mesin lalu terombang-ambing sampai di situ,” jelasnya.
Kapal tersebut, lanjutnya, belum membuang jangkar ke laut karena kedalaman di perairan tersebut tidak mampu dijangkau tali jangkar.
“Kapal tidak bisa buang jangkar karena kependekan tali jangkarnya. Kalau kedalaman di perairan situ kata nelayan-nelayan di atas 100 meter,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan, Kasi Pos Basarnas Kendari Hidayat yang mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi kapal tangker tersebut mengalami mati mesin.
Dimana kapal tersebut dilaporkan meminta untuk ditarik menjauh dari perairan TN Wakatobi.
“Laporannya masuk Rabu kemarin, tapi mereka minta ditarik, sehingga saya meneruskan ke Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Wanci dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Baubau untuk mencari kapal penarik,” pungkasnya.
Laporan: Adh