Kendari, Britakita.net
Bancana Banjir dan Longsor di Desa Tapunggaeya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut) yang terjadi (11/7/21) lalu menarik banyak perhatian. Dimana dugaan penyebab terjadinya bencana alam tersebut karena adanya aktifitas pertambangan PT Cinta Jaya yang sangat dekat dengan pemukiman masyarakat Desa Tapunggaeya.
Salah satunya Indonesia Mining and Energi Studies (IMES), dimana IMES meminta Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan investigasi atas aktifitas PT Cinta Jaya.
“Gakkum harus melakukan investigasi di wilayah pertambangan PT Cinta Jaya, karena sesuai informasi bahwa aktifitas PT Cinta Jaya hanya berjarak puluhan meter saja dari pemukiman warga,” tegas Direktur Eksekutif IMES, Erwin Usman.
Lanjut Erwin Usman dirinya juga telah menyurat ke Dirjen Gakkum KLHK untuk segera pelakukan penyelidikan. Karena dirinya yakin Gakkum akn sangat respon dengan hal-hal seperti ini apalagi ini kepentingan masyarakat.
“Pihak Gakkum saat ini sedang melakukan investigasi di Sultra yaitu di Konawe terkait karamnya kapal Tongkang di wilayah kawasan wisata Batu Gong. Dan dengan surat yang sudah saya layangkan bisa jadi mereka akan langsung melakukan investigasi di Desa Tapunggaeya,” katanya.
Tak hanya ke Gakkum, IMES juga meminta Inspektur Pertambangan, ESDM dan pihak-pihak terkait untuk mengecek kewajiban dari PT Cinta Jaya. Dan bila ada temuan segera tindak tegas agar memberikan pelajaran untuk pihak perusahaan tambang yang bekerja namun belum menunaikan kewajibannya.
“Aparat Penegak Hukum (APH) juga harus bergerak karena secara kasat mata ini sudah terjadi pelanggaran. Dan PT Cinta Jaya harus dicek keapsahan AMDALnya, karena kalau memang dia bekerja sesuai AMDAL tidak mungkin ada kegiatan perusahaan yang sangat dekat dengan pemukiman masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui sebelumnya Britakita.net melakukan pemantauan langsung di Desa Tapunggaeya yang memiliki luas wilayah 143,15 KM2 seminggu setelah banjir dan longsor terjadi. Dimana wilayah Desa Tapunggaeya diapit oleh aktifitas pertambangan PT Cinta Jaya, tak hanya itu aktifitas PT Cinta Jaya hanya berjarak puluhan meter dari pemukiman warga, dan sekolah.
Para penduduk Desa Tapunggaeya yang sesuai data Desember 2020 dari Situs Resmi Disdukcapil Kemendagri jumlah penduduk Desa Tapunggaeya berjumlah 914 penduduk, harus berfikir beberapa kali karena akses jalan yang sangat ekstream karena harus melewati hilir mudiknya alat berat PT Cinta Jaya.
Laporan: Komar