Bombana, Britakita.net
Kegiatan executive meeting yang bakal dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana di Provinsi DKI Jakarta pada Senin 7 November 2022 mendatang, dinilai tidak subtansi dan merupakan pemborosan anggaran daerah.
Berdasarkan undangan yang beredar, pelaksanaan executive meeting di Hotel Borobudur sebagai tempat pelaksanaan, bertujuan dalam rangka upaya peningkatan kinerja pengelolaan usaha pertambangan, industri dan perkebunan dalam program pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Disamping itu juga sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dan terkolaborasi dalam mewujudkan Bombana sebagai “Surga Investasi”.
Ketua LSM-PRIBUMI, Ansar Achmad mempertanyakan urgensi pelaksanaan executive meeting, yang dilaksanakan di Jakarta berkosekuensi menguras anggaran daerah untuk biaya tempat pelaksanaan serta biaya Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menghadirinya.
Terlebih jika merujuk pada undangan Nomor 005/2330/2022 yang ditandatangani Pj. Bupati Bombana, H. Burhanuddin, para undangan yang bakal hadir merupakan Pimpinan Perusahaan yang sudah berinvestasi di Bombana, sehingga pelaksanaan seharusnya bisa di lakukan di Bombana.
“Urgensinya apa sehingga pelaksanaannya harus di Jakarta, toh yang hadir sudah perusahaan yang beroperasi di Bombana bukan perusahaan yang baru diundang untuk masuk berinvestasi,” ujar Ansar Achmad, Rabu, (2/11/2022).
Seharusnya, lanjut Ansar Achmad, Pemkab Bombana cukup mengundang dan menghadirkan para pimpinan perusahaan tersebut di Kabupaten Bombana bukan sebaliknya.
“Ini menunjukkan ketidak berdayaan Pemerintah Kabupaten menghadirkan para investor itu ke Bombana,” ungkapnya.
Disamping itu dari undangan yang beredar ia menilai terdapat beberapa kejanggalan dalam lampiran undangan yang bakal hadir yang tidak mengundang Dinas Kesehatan dan Dinas Nakertrans yang merupakan instrumen penting dalam investasi yang sehat.
“Apa lebih Penting itu Ketua PKK dan Individu-individu yang di undang dari pada Dinas Kesehatan dan Nakertrans untuk berbicara Surga Investasi,” sindirnya.
Ia menyebut Jika berbicara investasi maka seharusnya hal penting yang perlu diperhatikan adalah komitmen terhadap tenaga kerja lokal dan bagaimana memastikan mereka memiliki jaminan sosial dan kesehatan.
“Dari undangan saja sudah nampak ketidak pedulian Pemerintah Kabupaten Bombana terhadap nasib pekerja lokal, sehingga ini perlu dipertanyakan apakah Bombana ini hanya surga untuk Investor atau bagaimana.” tegasnya.
Ia berharap Pemkab Bombana dapat melakukan evaluasi terhadap rencana executive meeting yang pelaksanaannya di Jakarta agar dilakukan di Bombana saja.
“Anggaran kegiatan itu bisa di alokasikan untuk pembangunan infrastruktur Bombana yang masih banyak membutuhkan pembenahan,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah Pj. Bupati Bombana, H. Burhanuddin menjelaskan tujuan pelaksanaan executive meeting di Jakarta adalah untuk memastikan pimpinan perusahaan yang sedang berinvestasi di Bombana agar dapat hadir secara langsung.
“Karena biasanya jika kegiatannya dilakukan di Bombana paling yang datang yang mewakili bukan pimpinan utamanya,” ujar H. Burhanuddin usai peluncingan sembako Murah di ruang eks MTQ pada Rabu 2 November 2022
Ia menyebut pilihan Pemkab mendatangi langsung di Jakarta agar pimpinan perusahaan dapat mendengar langsung potensi dan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Bombana.
“Kita perlu berdikusi langsung dengan pimpinan perusahaan yang dapat mengambil keputusan untuk membicarakan komitmen perusahaan terhadap masyarakat Bombana,” Tandasnya.
Adapun perusahaan yang mendapat undangan untuk hadir di Jakarta yaitu PT. Jhonlin Batu Mandiri, PT. Swakarya Sumber Makmur, PT. Cakra Bombana Sejahtera, PT. Prima Alam Gemilang, PT. Dua Samudra Perkasa, PT. Panca Logam Makmur.
PT. Tiran Indonesia, PT. Anugerah Internasional Industri, PT. Sahamu Mineral Abadi Perkasa, PT. Artha Mining Industry, PT. Bishi Industry Group, PT. Central Nickel Industry, PT. Sulawesi Steel Industry, PT. Gunung Andalan Sukses, PT. Almrhig
PT. Margo Karya Mandiri, PT. Tambang Bumi Sulawesi, PT. Bakti Bumi Sulawesi, PT. Tekonindo, PT. Anugerah Harisma Barakah, PT. Timah Investasi Mineral, PT. Argabudi Baramulia Mandiri, PT. Rohul Energi Indonesia, PT. Tonia Mitra Sejahtera, PT. Narayana Lambale Selaras, PT. Bukit Makmur Resources, PT. Trias Jaya Agung, PT. Kasmar Poleang Raya dan PT. Tiar Mamuju Perkasa.
Laporan: Fendi