Penyebab Kematian Babinsa di Kabaena Masih Misteri

waktu baca 2 menit
Kamis, 20 Agu 2020 05:57 0 599 redaksi

Kendari, Britakita.net

Kematian Serda Rusdi di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana yang berasal dari Komando Rayon Militer (Koramil) 1413-05, masih misteri. Pasalnya pihak Kepolisian belum bisa memastikan anggota Komando Daerah militer (Kodim) 1413/Buton itu, bunuh diri ataukah dibunuh, pasalnya banyak kejanggalan yang ditemukan dalam kematian Garda terdepan TNI AD itu.

Diketahui Korban pertama kali ditemukan oleh warga Desa Eemokolo bernama Audi
yang hendak pergi ke kebun, Rabu (19/8/20) pukul 06.00 wita. Dimana saat ditemukan jasad Babinsa Desa Rahantari dan Desa Eemokolo itu kondisinya seakan tewas gantung diri dengan leher terikat dipohon jambu mente, namun dengan tangan terikan dan kaki masih menyentuh tanah.

Kapolres Bombana, AKBP Andi Herman saat dikonfirmasi membenarkan kematian Babinsa yang dikenal sangat baik dimasyarakat, namun dirinya belum bisa berkomentar banyak terkait kemadian anggota TNI tersebut. Pasalnya penyebab kematian Serda Rusdi masih didalami oleh pihak Kepolisian.

“Jasad korban sudah diamankan, dan segera dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” paparnya.

Lanjut Kapolres menurut keterangan warga setempat sebelum ditemukan tak bernyawa, Serda Rusdi malam harinya masih menghadiri acara pernikahan di Desa Eemokolo, Kabaena Utara. Dan saat itu korban sangat interaktif degan masyarakat.

“Dilokasi kejadian kami menemukan kendaraan korban yang biasa dikendaraai saat bertugas sebagai Babinsa, Tas, Topi,” ujarnya.

Kurang lebih Delapan jam perjalanan, Pukul 16:00 wita, jasad korban akhirnya tiba di RS Bhayangkara, untuk dilakukan otopsi oleh tim Biddokkes RS Bhayangkara Polda Sultra. Dalam Proses autopsi Anggota TNI Korem 143/Halu Oleo (HO) itu terlihat Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie Aldrian Siahaan dan Kapolda Sultra, Irjen Pol Merdisyam mengawal pelaksanaan otopsi.

Kurang lebih Enam jam proses otopsi dilakukan terhadap jasad Serda Rusdi, dr. Raja yang memimpin Autopsi saat dikonfirmasi awak media tidak berkata banyak. Dan hanya menyampaikan bawa dalam proses Autopsi jasad korban ditemukan tanda kekerasan dibagian leher korban.

” Selanjutnya silahkan dikonfirmasi ke pihak Kepolisian yang melakukan penyelidikan, saya bertugas hanya melakukan autopsi dan hasilnya saya serahkan kepada penyidik,” ujarnya.

Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie Aldrian Siahaan, yang juga dikonfirmasi sangat berduka dengan meninggalnya seorang Babinsa di Kabupaten Bombana. Dan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian untuk mengetahui pasti penyebab kematian dari anggotanya tersebut.

“Bunuh diri atau bunuh diri belum bisa kita simpulkan, yang jelas kita semua masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian. Untuk penyebab kematian anggota kami, kata dokter yang lakukan otopsi itu karena terhambatnya jalan pernapasannya,” tutupnya.

Laporan: Fendi dan Andry
Editor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!