Bombana, Britakita.net
Festival budaya yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana hingga saat ini tidak jelas kapan dilaksanakan, meski telah direncanakan akan digelar di bulan September.
Ketua Aliansi Masyarakat adat Nusantara (Aman) Kabupaten Bombana, Mansur Lababa mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum adanya kejelasan pagelaran festival budaya yang di wacanakan Pemkab Bombana.
Menurutnya, festival budaya yang akan dilaksanakan di kampung Adat Hukaea Laea dalam penentuan tanggal pelaksanaanpun tidak dapat dipastikan.
Sehingga, secara tegas meminta pihak terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Bombana menyatakan secara jelas.
“Apakah kegiatan festival budaya yang di wacanakan sebelumnya di wilayah tanah adat Hukaea Laea itu jadi atau tidak?,” katanya, Kamis, 14 September 2023.
Lanjutnya, dari informasi yang ia dapatkan bahwa festival tersebut akan di selenggarakan di Kecamatan Poleang Barat tepatnya di Desa Ranokomea.
“Pemerintah daerah agar memperjelas jadi dan tidaknya kegiatan tersebut. Biasanya di bulan seperti ini progres pelaksanaan kegiatan sudah berjalan, namun hingga saat ini belum ada yang jelas, belum ada tanda tanda kepastian,” ungkap mantan anggota DPRD Bombana tersebut .
Dirinya menambahkan, meskipun belum terdapat kejelas terkait kegiatan di wilayah Adat Hukaea Laea, bukan berati kegiatan yang di selenggarakan disetiap tahun itu, harus berpindahkan ke lokasi lain .
“Kalau memang festival budaya yang sudah di wacanakan sebelumnya tidak jadi, kami tetap melaksanakan kegiatan kami sebagai rituwal tahunan Kampung Adat Hukaea Laea,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bombana, Anisa Sri Prihatin menjelaskan bahwa kegiatan festival yang akan di gelar pada bulan September ini, terdapat dua opsi pilihan yang telah ditentukan oleh Pemkab Bombana.
“Kegiatan tersebut akan di laksanakan pada bulan November, pemerintah menetapkan dua lokasi yakni wilayah kampung adat Hukaea Laea dan pulau Ponu-ponu itu sudah pasti,” jelasnya.
Menurut Anisa, pemilihan dua tempat itu dikarenakan salah satu tempat yang telah di tetapkan, tidak bisa melakukan kegiatan.
“Kalau di kampung adat Hukaea Laea itu tetap dilaksanakan, namun harus di pahami bahwa ada kegiatan lain yang harus kami lakukan yang tidak bisa di lakukan di sana,” tuturnya.
“Selain akses menuju lokasi di sana juga tidak bisa kami sebarang membuat kegiatan karna kami menghormati ritual kampung adat sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendahulu,” tambahnya.
Untuk itu, di wilayah kampung adat Hukaea Laea tidak bisa dilaksanakan berbagai kegiatan festival lainnya, sehingga di pulau Ponu Ponu di siapkan untuk berbagai iven kebudayan.
“Untuk kegiatan kebudayaan lainya akan kami laksanakan di desa Ranokomea tempatnya di Pulau Ponu Ponu. Saya berharap agar semua pihak bersabar dan beri kami waktu untuk melaksanakan kegiatan ini agar dapat terselenggara dengan baik,” tutupnya.
Tidak ada komentar