Menjaga Situasi Kamtibmas, Polda Sultra dan Forkopimda Gelar Deklarasi Damai 

waktu baca 2 menit
Selasa, 21 Sep 2021 00:10 0 358 redaksi

Kendari, Britakita.net

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Sarasehan Diskusi dan Deklarasi damai dengan tajuk Merawat harmoni, merajut kebhinekaan dalam perbedaan guna menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.

Hal tersebut merupakan cara persuasif dan edukatif dilakukan Pemerintah dan Kepolisian Sultra dalam menyikapi kondisi keamanan dan ketertiban di Kota Kendari.

Kapolda Sultra, Irjen Pol. Drs. Yan Sultra Indraya mengatakan bahwa semua pihak perlu bertanggung jawab dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang ada di Sultra.

“Globalisasi memunculkan kejahatan dimensi baru hoax banyak beredar mengganggu kerukunan dan kehidupan berbangsa,” ujar Kapolda Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indraya dalam sambutannya, Selasa, 21 September 2021.

Yan Sultra juga berharap agar semua pihak harus merasa bertanggung jawab untuk menjaga keberagaman apalagi dimasa sekarang ini dizaman globalisasi semua informasi menghasut sering beredar tanpa jelas kebenarannya.

“Memudarnya nilai luhur kebangsaan, paham terorisme, anarkisme, separatisme, serta intoleransi terus meronrong rasa persaudaraan kita, dari dialog yang digelar seperti ini dapat menumbuhkan persaudaraan, menjaga keragaman, merajut persatuan serta menghilangkan benih-benih pertikaian,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi juga mengatakan bahwa Sultra adalah daerah multikulturalisme yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, etnis, dan budaya.

“Multikulturalisme membawa dampak positif maupun negatif dampak positifnya dapat memperkokoh persatuan. sementara, dampak negatifnya dapat menimbulkan perpecahan untuk itu, dibutuhkan dialog berkala antara semua tokoh, diantaranya tokoh masyarakat, agama, adat, paguyuban, serta ormas lainnya,” ucap Ali Mazi

Gubernur Sultra juga menambahkan,  sarasehan seperti ini sangat penting. bagaimana kita bersilahturahmi untuk saling memahami, bagaimana kita menjalin kedekatan batin kita, karena nda ada gunannya kita bertikai. Tak hanya itu, pemberdayaan ekonomi kepada semua masyarakat harus dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, agama, budaya, maupun gender.

“Ini yang kita tekankan, pemberdayaan demi terwujudnya keadilan. Sementara itu, media harus pro aktif berperan menghadirkan berita yang mencerahkan guna menangkal berita yang menyesatkan,” pungkasnya.

Diskusi dan Deklarasi damai tersebut digelar  di Aula Dachara Polda Sultra, dan dihadiri Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta 18 perwakilan Organisasi Kerukunan Etnis di Sultra.

Kegiatan ini juga menyikapi persoalan-persoalan di Kota Kendari yang beberapa waktu lalu masyarakat digegerkan dengan perseteruan dua kelompok massa, yang masing-masing membawa senjata tajam (Sajam) serta tindakan anarkisme.

Bahkan peristiwa kedua masa yang bertikai  itupun memicu beragam respon negatif serta keresahan dari berbagai kalangan masyarakat.

Laporan: Ardiansyah/Editor: Komar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!