Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

waktu baca 4 menit
Selasa, 20 Jul 2021 00:39 0 1522 redaksi

Konut, Britakita.net

Masyarakat Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sultra terlihat masih membersihkan sisa-sisa lumpur Pasca Banjir Minggu (18/7/21) pekan lalu. Meskipun kejadian Longsor terjadi seminggu yang lalu, sisa-sisa lumpur masih saja ada, ditambah lagi hujan yang terus mengguyur Desa tersebut yang membuat lumpur yang berasal dari lokasi pertambangan PT Cinta Jaya terus mengalir di Desa yang berada di Pesisir Pantai tersebut.

Pantauan Britakita.net, untuk memasuki Desa Tapunggaya yang kurang lebih ditempuh selama Tiga jam dari Ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra) dan untuk memasuki Desa Tapunggaya harus melewati aktivitas pertambangan PT Cinta Jaya, dimana terlihat puluhan Truk hilir mudik dan Excavator sedang mengeruk-ngeruk tanah.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Pemandangan Aktifitas PT Cinta Jaya saat akan memasuki Desa Tapunggaya. (Foto: Britakita.net)

Saat melewati PT Cinta Jaya, jalanan ekstrem yang licin akibat hujan membuat kendaraan terkadang sulit untuk melaju. Ditambang lagi jalan yang dipenuhi pendakian dan licin membuat pengendara yang melewati jalan tersebut harus memiliki skil mengemudi yang cukup baik.

Kurang lebih Tiga Kilometer dari jalan Poros Kecamatan Molawe, akhirnya tiba di Desa Tapunggaya, dimana saat tiba di Desa tersebut langsung disambut dengan jalan yang dipenuhi lumpur. Sehingga harus menggunakan sepatu bots agar kaki tidak dikotori oleh lumpur yang bewarna merah, karena jika hanya menggunakan sepatu biasa dapat dipastikan sepatu tersebut terendam oleh tebalnya lumpur dijalan setapak Desa Tapunggaya.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Kondisi jalan di Desa Tapunggaya yang berlumpur (Foto: Britakita.net)

Tak hanya jalan berlumpur, saat memasuki Desa yang 15 sampai 20 tahun lalu merupakan Desa yang sejuk dan Asri, harus diperhadapkan dengan pemandangan Aktivitas Pertambangan yang hanya berjarak puluhan meter dari pemukiman warga. Yang membuat rumah warga seperti sebuah bastcamp para pekerja tambang.

Tak hanya berdekatan dengan pemukiman warga, aktivitas pertambangan tersebut juga sangat dekat dengan pesisir pantai, yang membuat pesisir pantai Desa Tapunggaya tak lagi dipenuhi karang karena telah tercemar oleh eksploitasi sumber daya alam.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Kondisi pesisir Pantai Deda Tapunggaya yang tercemar akibat aktivitas pertambangan. (Foto: Britakita.net)

“Dulunya dipesisir ini karang semua, tapi pas ada tambang hilang mi karangnya karena penuhmi lumpur. Coba turun dipesisir kakinya pasti akan kuning biar dicuci tetap dia kuning,” kata Aris Warga Desa Tapunggaya seorang pencari Kepiting di Desa tersebut.

Aris juga menceritakan bahwa beberapa warga sudah memperingatkan Perusahaan (PT Cinta Jaya red) untuk tidak melakukan pengelolaan didekat lahan warga. Namun tidak pernah direspon oleh pihak Perusahaan dan masih melakukan kegiatan yang hanya berjarak puluhan meter dari rumah warga.

“Apami sekarang kalau sudah seperti ini, yang rugikan kami masyarakat,” katanya.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Aktivitas warga yang membersihkan sisa-sisa lumpur akibat longsor. (Foto: Britakita.net)

Britakita.net yang juga mewawancarai salah satu korban longsor Saud, yang rumahnya rata dengan tanah akibat longsor tersebut mengatakan saat kejadian dirinya tidak berada dirumah karena sedang bekerja. Beruntung tiga orang anak dan istrinya berhasil selamat dari musibah Longsor meskipun sempat terseret oleh longsor beberapa meter.

“Allhamdulillah keluarga semua selamat, namun masih ada yang dirawat di Puskesmas,” ujanrnya.

Saud juga bercerita akibat longsor tersebut dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar, pasalnya rumahnya yang permanen dan bertingkat itu berisikan peralatan bisnisnya. Dimana dirinya seorang pekerja Dekorasi dan rias pengantin, dimana seluruh alat-alatnya tersebut hanyut dibawah oleh lumpur.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Kondisi lokasi yang sebelumnya berdiri rumah permanen dua tingkat, yang kini terlihat rata dengan tanah. (Foto:Britakita.net)

“Kerugianku kurang lebih Rp 1,5 miliar, soalnya peralatanku semua tidak bisa diselamatkan habis. Dan saya ada harap ada perhatian pihak-pihak untuk membantu saya,” harapnya.

Tak hanya merendam 30 rumah warga, musibah longsor juga menimpah sebuah SDN 7 Molawe. Dimana akibat longsor tersebut SD satu-satunya di Desa tersebut harus terendam lumpur setinggi lutut orang dewasa, beruntung dengan gotong royong warga Desa lumpur disekolah tersebut berangsur surut.

“Ini sedikit mi limpurnya pertama tinggi sekali, bahkan batang kelapa kayu ada semua didepan sekolah ini, tapi karena sudah dikerja mi jadi kurang mi,” ujar salah satu warga yang tinggal dekat sekolah.

Aktivitas Pertambangan hanya Berjarak Puluhan Meter dari Pemukiman Warga Desa Tapunggaya

Kondisi SDN 7 Molawe yang direndam lumpur akibat musibah Longsor. (Foto: Britakita.net)

Akibat rendaman lumpur tersebut kurang lebih seminggu para murid terpaksa diliburkan dengan waktu yang belum ditentukan karena sekolah tersebut masih dalam proses pembersihan.

Plt Kepala Desa (Kades) Tapunggaya, Susiyanti saat dikonfirmasi Britakita.net tentang aktivitas PT Cinta Jaya yang hanya berjarak puluhan meter dari pemukiman warga dirinya tak banyak berkomentar. Dengan alasan dirinya baru sebulan jadi Plt Kades Tapunggaya sehingga tidak bisa berkomentar banyak.

“Saya baru jadi Plt Kades disini, jadi saya tidak bisa berkomentar banyak yah,” ujarnya saat ditemui usai menerima bantuan dari beberapa ormas kepada masyarakat Desa Tapunggaya yang menjadi korban longsor.

Laporan: Komar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!