Kantor Gubernur Dikepung Ribuan Masyarakat Wawonii

waktu baca 2 menit
Kamis, 14 Mar 2019 15:33 0 331 redaksi

Kendari, Britakita.id

Rabu (14/3/19) Kantor Gubernur Provinsi Sultra, menjadi lautan manusia, dimana Ribuan orang itu yang berasal dari Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang seakan mengepung Kantor Gubernur. Dimana mereka meminta Gubernur Sultra Ali Mazi tak hanya membekukan 15 Izin Usaha Pertambangan (IUP), tetapi langsung mencabut IUP tersebut.

Pantauan Britakita.id, selain masyarakat lokal Wawonii juga turut hadir juga Mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSBW). Lautan manusia yang menyuarakan aspirasinya kepada Gubernur membuat siapa saja yang menyaksikan menjadi merinding, pasalnya massa aksi memenuhi jalan menuju kantor Gubernur sepanjang satu kilometer.

Meskipun hadir di Kantor Gubernur untuk menyarakan aksinya secara damai, pihak Kepolisian tetap melakukan pengawalan ketat untuk mengantisipasi sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Kawat Berikade, mobil water canon, pasukan anti huru hara, dan pasukan Kepolisian menjadi penyambut massa aksi yang diantaranya terdiri dari ibu-ibu Wawonii.

Jendral lapangan FRSBW, Mando Maskuri juga dalam orasinya mengatakan, masyarakat Wawonii tidak membutuhkan tambang. Oleh karena itu pemerintah Sultra dalam hal ini Ali Mazi untuk mencabut IUP tersebut.

“Sampai tetes darah penghabisan kami akan terus memperjuangkan hak kami, sampai akhirnya IUP tersebut di cabut,” tegasnya.

Mando juga menyuarakan masyarakat Wawonii tidak membutuhkan tambang, karena selama ini masyarakat Wawonii selalu bahagya dan sejahtra tanpa tambang.

” Kami tidak butuh tambang, tambang hanya bisa menenggelamkan Wawonii saja. Cabut segera IUPnya jangan hanya dibekukan,” katanya.

Dirinya juga menyampaikan, agar masa aksi untuk terus menjaga ritme, sehingga tidak ada para pengunjuk rasa tidak anarkis. Karena tujuan utama bertandang di Kantor Gubernur Sultra adalah mendesak Ali Mazi untuk mencabut IUP.

“Wawonii adalah harga mati, maka harus kita jaga dengan baik, agar tidak ada perusahaan yang menambang kekayaan alamnya,” tutur Mando sapaan akrabnya.

Diketahui sebelumnya Gubernur Sultra Ali Mazi sudah membekukan 15 IUP yang ada di Pulau Kelapa itu, namun sampai hari ini masih beroperasi.

Laporan: Kadir Jaelani

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!