Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

waktu baca 5 menit
Rabu, 7 Apr 2021 19:04 0 184 redaksi

Konawe, Britakita.Net

Sinergi para petani dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe membuahkan hasil, hal tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan Petani di Konawe dengan mengembangkan Program Musim Tanam (MT) tiga kali setahun. Namun kesuksesan Pemkab Konawe dibidang pertanian akan sia-sia jika Andil Pemerintah Pusat sangat kurang khususnya dalam kebijakan yang mendukung para petani.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Kery Saiful Kongguasa saat memberikan sambutan dalam kegiatan panen perdana padi sawah di kawasan program pengembangan tiga kali tanam (IP.300), di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe Rabu (7/4/21). Dimana dirinya menyampaikan bahwa pada dasarnya Konawe sudah siap meningkatkan produktivitas petani padi sawah. Terbukti, pencanangan Program Musim Tanam (MT) tiga kali setahun terlaksana dengan baik dan hari ini telah dilakukan panen perdana.

Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

Bupati Konawe, Kery Saiful Kongguasa saat melakukan Panen Raya para Program MT Tiga Kali Panen Setahun bersama Forkopimda Kabupaten Konawe

“Sebenarnya kita itu di Konawe sudah siap. Cuma kenapa masyarakat sudah jenuh untuk menanam? Karena kadang harga jual gabah rendah sekali,” ungkap Kery.

Sehingga dikesempatan itu, Kery meminta kepada pemerintah melalui Bulog agar harga gabah petani dinaikkan. Kata dia, kalau harga gabah naik, petani kita pasti sejahtera. Bahkan orang nomor satu di daerah lumbung beras Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mengimbau pemerintah untuk tidak mengimpor beras dari negara lain.

“Janganmi mengimpor. Coba dikumpul saja ini beberapa kabupaten, kita siap. Khususnya di Konawe ini satu kali panen kurang lebih dua ratus ribu ton, sementara daya beli Bulog hanya maksimal 11 ribu ton saja. Tahun ini Bulog hanya mampu sampai 30 ribu ton. Nah, sisanya bagaimana,” lanjut Kery.

Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

Bupati Konawe, Kery Saiful Kongguasa saat melakukan Panen Raya para Program MT Tiga Kali Panen Setahun bersama Forkopimda Kabupaten Konawe

Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, selain melayani beras beberapa kabupaten dan kota di Wilayah Sulawesi Tenggara, beras Konawe juga sudah mampu menyuplai beras ke beberapa Provinsi seperti Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan kata dia beras Konawe sudah menyentuh Pulau Jawa.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu juga menambahkan, saat ini ada 42,5 ribu area persawahan di Kabupaten Konawe. Setiap tahun hasilnya terus meningkat. Hal tersebut sejalan dengan program sejuta gabah ton yang dicanangkan Pemda Konawe.

“Konawe ini adalah daerah penyangga pangan di Sultra. Bahkan kita sudah go nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia Timur. Nanti tanggal sepuluh Gapoktan ini kita pertemuan lagi, ada bantuan dari pusat untuk kalian,” tandas pria yang kini tengah bersiap-siap dengan program Sultra Gemilang itu.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Buana Sari, I Made Mirta dikesempatan itu mempresentasikan program pengembangan tiga kali tanam (IP.300). Menurutnya, yang menjadi hambatan dalam progaram tersebut adalah faktor cuaca.

Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

Bupati Konawe, Kery Saiful Kongguasa saat melakukan Panen Raya para Program MT Tiga Kali Panen Setahun bersama Forkopimda Kabupaten Konawe

Akan tetapi, pihaknya sudah menyiapkan musim tanam tiga kali di lahan yang luasnya sekira 2000 hektar yang tergabung dalam Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Kawasan pertanian itu meliputi dari Desa Tongauna, Mekarsari, Sendang Mulyasari, Ambepulu dan Puosu.

“Panen hari ini menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan program IP.300 degan sukses,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Sumber Rezeki Konawe itu mengungkapkan, sebelumnya sudah ada beberapa petani di kelompoknya yang telah panen. Hasilnya dalam satu hektar mencapai 108 karung atau kurang lebih 10 ton.

“Kendala lain yang kami temukan adalah apabila desa-desa penyangga mengikuti program yang kami jalani, kami pasti bersamaan mengolah dan kami akan kekurangan alat pengolah berupa traktor,” jelasnya.

Ia juga meminta agar mesin pemotong padi atau combane itu ditambah. Sebab, petani di area tersebut masih kekurangan alat pemotong padi dan harus menunggu giliran.

Mendengar pemaparan I Made Mirta, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan, Muhammad Djudul pun memberikan apresiasi. Menurutnya, panen yang mencapai 10 ton per hektar dengan produksi tiga kali tanam per tahunnya adalah sesuatu yang spektakuler. Ia pun akan merekomendasikan Kecamatan Tongauna, khususnya Desa Mekar Sari untuk menjadi tempat studi banding bagi daerah lainnya di Sultra.

“Kami juga berkeinginan menghadirkan Menteri Pertanian (Mentan) dalam rangka panen raya. Melihat keindahan padi di sini dan sesuai arahan dari gubernur, kami akan berikan rekomendasi tempat ini sebagai temoat kunjungan manteri nantinya,” janji Djudul.

Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

Bupati Konawe, Kery Saiful Kongguasa saat memanen padi menggunakan mesin Panen bersama Petani

Djudul juga memaparkan tentang program food estate, sebuah program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Saat ini, ada dua kabupaten yang disasar untuk menjalankan program tersebut, yakni Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Total luasan area sawah yang akan dikembangkan adalah 1700 hektar.

Namun lanjut Djudul, pihaknya ditantang dari Kementan untuk memperluas kasawan yang masuk dalam program menjadi 3000 hektar. Atas tantangan tesebut kata Djudul, kemungkinan Konawe untuk terintegrasi dalam program tersebut sangat besar.

Bupati Minta Harga Gabah Naik, Dan Pemerintah Pusat Harus Pro Petani

Bupati Konawe, Kery Saiful Kongguasa saat memberikan bantuan tunai kepada Kelompok Tani untuk memberikan semangat para petani

“Dalam program food estate kita tidak hanya berbicara masalah pertaniannya saja. Tetapi juga gudangnya, irigasinya, jalan dan pelabuhannya. Semua ini akan jadi industri pertanian yang membuka lapangan kerja untuk warga, serta menyejahterakan petani. Untuk program ini kita tawarkan 700 M hingga 1 T ke pusat,” pungkasnya.

Perlu diketahui, di sela-sela acara panen perdana tersebut, Kery membarikan bantuan langsung kepada Gapoktan Buana Sari. Bantuan berupa uang tunai senilai puluhan juta itu diberikan langsung kepada Gapoktan yang diterima oleh I Made Mirtan. Kata Kery, bantuan itu untuk beli Hand Tractor.

Laporan: Rudi
Editor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!