Berkat “Tangan Dingin” Anas Arhum, Desa Mata Baho Kini Tak Lagi Terisolasi

waktu baca 3 menit
Senin, 20 Jun 2022 09:59 0 713 Admin Britakita.net

Konkep, Britakita.net 

Kemajuan serta kesuksesan pada suatu wilayah, tidak lepas dari karakter dan leadership pemimpinya sebagai ujung tombak inisatif pembangunan.

Potret kesuksesan kepemimpinan tersebut salah satunya terlihat di Desa Mata Baho Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dulunya desa tersebut terisolir dari wilayah desa lainnya di Kecamatan Wawonii Barat. Pasalnya, desa yang di diami 487 jiwa itu sulit sangat sulit di akses kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Namun, sejak desa tersebut dipimpin Anas Arhum perlahan tapi pasti, akses jalan bisa di lalui kendaraan, sehingga kini tak lagi terisolasi dan berdampak langsung pada kemajuan masyarakat desa.

Kades Mata Baho, Anas Arhum mengungkapkan, tahun ini sesuai hasil Musyawarah Desa (Musdes) pada Maret lalu, anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp 900 juta akan digunakan untuk pembukaan Jalan Usaha Tani (JUT).

Jalan tersebut bakal dibuka dengan panjang 400 meter yang memakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 220 juta.

“Sebenarnya tahun ini anggaran DD saya hanya Rp 700 juta lebih, Akan tetapi saya mendapat anggaran aprimasi atau dana tambahan sehingga anggaran DD saya itu mencapai Rp 900 juta lebih,” terang Anas.

Tidak hanya pembukaan JUT, tetapi peningkatan JUT yang di tahun 2016 juga di anggarkan untuk memudahkan masyarakatnya mengakses jalan tersebut.

“Kalau peningkatan jalan tani itu yang di tahun 2016, dan itu anggarannya senilai Rp 150 juta lebih, itupun di tambahkan dari anggaran ketahanan pangan,” jelasnya.

Kades yang di lantik 22 November 2017 atas pemilihan masyarakat pada 10 Oktober 2017 ini juga memaparkan, jika tahun ini penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) meningkat dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data tahun lalu total anggaran yang di habiskan untuk penerima BLT hanya Rp. 230.400.000 dengan Kepala Keluarga sebanyak 64 keluarga, sedangkan tahun ini 104 Kepala Keluarga.

“Tahun ini penerima BLT sebanyak 104 KK dengan total anggaran sebanyak Rp. 374.400.000. Kenapa tahun ini banyak penerima BLT, karena banyak Keluarga yang keluar dari penerima PKH maupun Bansos, sehingga keluarga tersebut di alihkan ke penerima BLT. dan alhamdulillah sudah tersalurkan selama tiga bulan,” paparnya.

Kades kelahiran Wawolaa, 15 Februari 1975 juga menjelaskan untuk pembelanjaan 8 persen covid-19 telah dipersiapkan yaitu berupa masker, wipol, kos tangan, hanstanitizer serta yang lainnya.

“Ada juga sound system atau pengeras suara, kursi futura dan meja biro,” singkatnya.

Alumni SMA 1 Watubangga Kabupaten Kolaka ini juga mengharapkan agar masyarakat dapat bekerja sama dalam hal membangun desa yang dicintainya tersebut.

Kedepannya, dirinya tengah berusaha agar wilayah Desa Mata Baho mendapatkan jaringan seluler. Sebab, wilayah tersebut saat ini masih sulit akses seluker meskipun jarak desa tersebut dengan ibu kota kabupaten cukup dekat.

“Desa Mata Baho saat ini mencapai 156 KK dan akan bertambah terus, karena sudah beberapa KK yang melaporkan untuk pemindahan KKnya dari desa Langara Iwawo ke Desa Mata Baho,” pungkasnya. Adv.

Laporan : Aan/Kang Up

Penulis :
Editor :

Admin Britakita.net

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!