Wartawan Bentrok dengan Pasukan Anti Huru-hara Polda Sultra

waktu baca 3 menit
Kamis, 27 Mei 2021 20:27 0 945 redaksi

Kendari, Britakita.Net

Puluhan Wartawan di Kota Kendari bentrok dengan Aparat Kepolisian di Mapolda Sultra, saat melakukan unjuk rasa Kamis (27/5/21) di Pelataran Polda Sultra, dimana massa Wartawan berhadapan dengan pasukan anti hura-hara Brimob Polda Sultra. Beruntung tidak ada korban terluka dalam bentrok tersebut, sebab Bentrok tersebut hanyalah Simulasi Liputan Unjuk rasa yang di gelar Mapolda Sultra, untuk melindungi kerja wartawan.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan saat membuka kegiatan Coffe Morning bersama Wartawan Khamtibmas Polda Sultra yang dirangkaikan pelatihan penanganan ujuk rasa. Dimana Kabid Humas menjelaskan sesuai amanat dari Undang-undang untuk melindungi kerja Jurnalis dalam mencari informasi.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk menjawab apa tindakan nyata Polda Sultra untuk menghentikan kekerasan terhadap Jurnalis oleh aparat Kepolisian. Dimana paling sering terjadi saat peliputan unjuk rasa,” katanya.

Wartawan Bentrok dengan Pasukan Anti Huru-hara Polda Sultra

Simulasi penanganan Unjuk Rasa oleh Polda Sultra, untuk melindungi Kerja Wartawan Khamtibmas Polda Sultra

Lanjut Kabid Humas, dalam pelatihan tersebut Polda Sultra juga memberikan atribut khusus wartawan yang digunakan saat peliputan aksi unjuk rasa. Berupa Rompi, Masker dan Topi, dimana atribut tersebut bewarna orange dengan tulisan Pers, yang akan membedakan wartawan dengan massa Demonstrasi.

“Jadi untuk wartawan Khamtibmas kami bekali atribut khusus, jadi atribut tersebut digunakan saat peliputan Demo. Itu sangat berguna untuk bisa membendakan mana wartawan dan mana massa aksi dan bila harus ada tindakan khusus dari Kepolisian untuk penanganan demo tersebut,” katanya.

Pamen Polda Sultra itu juga mengatakan menjelaskan dalam Simulasi penanganan unjuk rasa bersama para wartawan, dijelaskan bagaimana posisi yang baik dilakukan wartawan dalam penanganan aksi unjuk rasa. Dimana bila situasi demo masih bersifat aman para Pers dapat bergabung bersama para pendemo, namum jika situasi sudah mulai memanas wartawan diharuskan berada dibelakang Pasukan Anti huru-hara.

Wartawan Bentrok dengan Pasukan Anti Huru-hara Polda Sultra

Simulasi penanganan Unjuk Rasa oleh Polda Sultra, untuk melindungi Kerja Wartawan Khamtibmas Polda Sultra

“Jadi kalau situasi memanas jangan sekali-kali bergabung sama pendemo, dan gunanya atribut itu yah untuk menngenali Pers agar tidak terjadi tindakan yang tidak diinginkan. Dan harapan kami ini bisa disampaikan ke wartawan lainnya, agar selalu berhati-hati agar tidak terulang lagi tindakan kekerasan terhadap Pers,” tutupnya.

Ketua PWI Sultra, Sarjono yang turut hadir dalam pelatihan tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Polda Sultra melalui Bid Humas Polda Sultra. Dimana dengan adanya kegiatan tersebut bisa meminimalisir tindakan kekerasan terhadap Pers yang menjadi momok menakutkan bagi para pencari berita.

“Tentunya kami sangat apresiasi sekali, dan ini bukti kepedulian Kepolisian khususnya Polda Sultra terhadap kerja wartawan,” katanya.

Laporan: Komar

 

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!