PT TBS Diduga Rusak Lahan Perkebunan Warga

waktu baca 2 menit
Rabu, 28 Agu 2019 18:04 0 296 redaksi

Bombana, Britakita.id

Aktifitas PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) di Desa Pongkaero, Kecamatan Kabaena Selatan kini menuai protes warga. Pasalnya aktifitas tambang tersebut menurut warga setempat memberikan dampak kerusakan lingkungan, yang mengakibatkan lahan tanaman pertanian warga rusak parah.

Hal tersebut disampaikan oleh dibenarkan oleh Direktur LSM PUKAT Bombana, Muh. Amsar saat mengunjungi wilayah PT TBS yang dikeluhkan warga. Dimana hasil pantauan PUKAT akibat aktifitas pertambangan PT TBS merusak lahan kebunan warga.

” Retaknya tanah di lahan kebun warga ini mengancam warga Desa Pongkalaero juga dapat berimbas pada tanaman jambu warga yang di nikmati puluhan tahun untuk menghidupi keluarganya juga terancam. Akibat penambangan itu, tanah di kebun warga mengalami keretakkan dengan diameter 60 cm hingga lebih 1 meter,” katanya.

PUKAT juga menjelaskan sebelumnya pihak perusahaan telah menemui warga yang lahannya rusak akibat aktifitas pertambangan PT TBS. Namun tidak ada soluli yang diberikan pasalnya ganti rugi yang dijanjikan pihak perusahaan sangat jauh dengan nilai kerugian masyarakat.

” Ini lahan perkebunan yang mereka rusak sebelumnya subur dan menjadi penopang hidup mereka bertahun-tahun. Anak mereka di sekolahkan hanya uang perkebukan, dan setelah adanya perusahaan semua hanya tinggal kenangan saja, karena hasil panen yang minim yang kini mereka rasakan,” katanya.

Lanjut Muh. Amsar dirinya sangat bingung dengan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) PT TBS. Karena aktifitas perusahaan sangatlah dekat dengan pemukiman warga, bahkan juga sangat dekat dengan wilayah pesisir pantai di Desa tersebut.

” Jaraknya itu Nol Kilometer dari pesisir,saya bingung Amdalnya bagaimana modelnya. Harapan kami pihak-pihak yang berkepentingan jangan mengesampaingkan dampak lingkuan dan memperioritaskan sesuatu yang dapat merusak lingkungan,”katanya.

“Saya harap Pemerintah Daerah bisa bertindak cepat dengan kelakuan perusahaan ini. Jangan tebang pilih karena pemerintah itu bekerja untuk rakyat bukan untuk para pengusaha tambang,” tegasnya.

Salah satu warga Pongkaero yang lahan perkebunannya rusak akibat aktifitas pertambangan berharap pihak perusahaan bisa dapat segera melakukan ganti rugi. Dan dirinya juga berharap agar Pemerintah Bombana dapat segera turun tangan untuk memberikan solusi.

“Harapan kami Pemerintah bisa memihak kepada kami. Dari tahun 70an tanaman jambu mente kamilah yang menghidupi kehidupan kami. Anak kami sekolah dari penghasilan itu semua, namun setelah tambang ada tanaman itu tidak bisa kami harap lagi. Karena buahnya sedikit bahkan ada yang pohon yang mati akibat tanah kami rusak hingga longsor,” tutupnya.

Laporan: Fendi
Editor: Ruddi

Penulis :
Editor :




LAINNYA
error: Content is protected !!