Penerima Program Pendidikan Bersinar di Wakatobi Alami Peningkatan 10 Kali Lipat

waktu baca 2 menit
Selasa, 10 Nov 2020 16:59 0 930 redaksi

Wakatobi, Britakita.Net

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Wakatobi, terjadi peningkatan jumlah penerima beasiswa Program Pendidikan Bersinar jenis beasiswamahasiswa berprestasi. Diketahui, progres perkembangannya mulai terlihat sejak tahun 2017 hingga 2020 ini.

Hal ini diungkapkan Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTKK) Bidang Paud Nurmasi saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/11/20). Dikatakannya, beasiswa mahasiswa berpresrasi

pendidikan bersinar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

”Sejak awal pemerintahan H. Arhawi, untuk jenis beasiswa mahasiswa berprestasi program ini sudah berjalan dari tahun 2017 itu sebanyak 89 orang, kemudian ditahun 2018 meningkat menjadi 340 orang, lalu di tahun 2019 semakin mengalami peningkatan hingga mencapai 541 orang penerima,” ungkapnya.

Ditanya tentang penerimaan beasiswa mahasiswa berprestasi untuk tahun 2020, Nurmasi mengatakan, tahun 2020 sedang terbuka pengajuan permohonan beasiswa.

“Sementara untuk tahun 2020 ini kita targetkan sebanyak 900 orang penerima manfaat, dan sampai saat ini, yang telah mengajukan permohon sebanyak 971 orang, insya Allah akan kita akomodir semua,” lanjutnya.

Dijelaskannya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penerimaan pendaftaran beasiswa mahasiswa berprestasi, mahasiswa yang melakukan pendaftaran langsung diterima berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Strata satu (S1) Eksata 3,00, sementara untuk S1 non Eksata IPK sebesar 3,25.

Jika ada mahasiswa yang melakukan pendaftaran namun tidak memenuhi standar IPK maka dinyatakan gugur.

Untuk diketahui pula, implementasi beasiswa program pendidikan bersinar mengacu pada Peraturan Bupati (Perbub) Wakatobi No 10 tahun 2017 tentang tata cara pemberian bantuan biaya pendidikan dan beasiswa Pemerintah Kabupaten (Pemda) Wakatobi.

”Pembagian ada aturan mainnya, yang S1 itu batas maksimalnya 5 juta perorang dalam pertahun. Kalo S2 maksimalnya 15 juta sementara kalo kedokteran agak fleksibel, terlebih mereka merupakan jurusan yang dibutuhkan oleh daerah sehingga anggarannya agak diprioritaskan,” tandasnya.

Laporan: Ganiru

Editor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!