Menyambangi Kubur dan Ribuan Tengkorak di Gua Kumapo 

waktu baca 4 menit
Kamis, 17 Feb 2022 07:08 0 1213 Admin Britakita.net

Konsel, Britakita.net 

Gua tengkorak yang terletak di Desa Lelekaa, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menyimpan berbagai cerita mistis.

Mendengar namanya saja sudah bisa menggambarkan, keangkeran dan seramnya tempat ini dan memang begitulah faktanya.

Sebuah gua yang biasanya masyarakat sekitar menyebutnya Gua Kumapo yang isinya pemandangan angker dengan tumpukan tengkorak-tengkorak dan tulang belulang manusia.

Gua yang diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu itu digunakan oleh orang terdahulu sebagai tempat penyimpanan mayat yang dibuktikan dengan banyaknya tulang manusia berserakan di pinggir gua tersebut.

Menyambangi Kubur dan Ribuan Tengkorak di Gua Kumapo 

Tulang belulang manusia yang tersusun rapi di Gua Kumapo.

Untuk sampai di Desa Lelekaa dari Kota Kendari kita harus menempuh jarak 28 kilometer dari Kota Kendari.

Tidak sampai disitu saja, untuk menuju lokasi Gua Kumapo harus menempuh jarak sekitar 45 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 4 kilometer dari poros jalan Desa Lelekaa.

Terlebih harus melewati perkebunan rindang dan hutan lebat dengan kontur mendaki untuk menuju ke goa tengkorak tersebut dengan menggunakan sepeda motor.

Selepas berkendara, pertualanganpun dimulai dengan masuk ke dalam kawasan hutan perbukitan dengan bebatuan yang menjulang tinggi, dengan waktu tempu 2 jam untuk sampai kelokasi Gua Kumapo, seolah menantang untuk ditaklukkan.

Menyambangi Kubur dan Ribuan Tengkorak di Gua Kumapo 

Saat masyarakat di Kota Kendari mendatangi Gua yang diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan digunakan oleh orang terdahulu sebagai tempat penyimpanan mayat.

Nyanyian burung, rumput ilalang serta suara serangga menjadi teman perjalanan menembus vegetasi pepohonan yang masih asri, untuk mendekati mulut goa tengkorak.

Dalam perjalanan tentunya harus dipandu oleh masyarakat sekitar, agar perjalan anda lebih nyaman.

Warga Desa Lelekaa, Muh. Irsan (23) menyapaikan tradisi masyarakat terdahulu yang selalu menyimpan mayat di dalam goa.

“Ketika ada warga yang meninggal, masyarakat akan memasukkannya ke dalam peti dan dibawa ke goa untuk disimpan, kalau di sekitaran mulut goa itu banyak berserakan tengkorak,” ucapnya, Kamis, 17 Februari 2022.

Masyarakat Lelekaa juga percaya bahwa goa tersebut mempunyai nilai mistis, karena sering terdengar suara aneh dari atas gunung tepat di goa tengkorak yang menggambarkan seolah ada aktivitas yang terjadi di atas gunung.

Sementara itu, Kakek Seemi (73) yang menetap di Desa Lelekaa sejak puluhan tahun lalu menceritakan beberapa kejadian yang dialaminya di sekitar gua itu.

Mulai dari melihat orang yang hanya terlihat betis kakinya saja sampai suara keramaian yang sering terdengar dari Gua Kumapo.

“Saya lihat orang tinggi besar sementara berdiri tapi yang mampu saya lihat cuman sampai di lututnya saja. Kalau suara keramaian bunyi setiap malam Jumat dari arah gua seperti ada acara musik ribut sekali,” ungkapnya.

Menyambangi Kubur dan Ribuan Tengkorak di Gua Kumapo 

Saat seorang mahasiswa di Kota Kendari mendatangi Gua Komapo untuk melihat dan menjelajahi tempat pemakaman orang terdahulu.

Tak hanya sampai disitu, dengan nada tegang kakek yang hampir memasuki seabad itu juga menceritakan kejadian seseorang yang pernah membawa pulang salah satu bagian kepala dari mayat yang telah jadi tengkorak ke rumahnya.

“Pernah ada yang ambil tengkorak dari gua dia bawa pulang ke rumahnya tapi orang yang bawa itu tidak tidur satu malam dia diperlihatkan wujud kepala itu perempuan yang mengamuk besoknya dia bawa pulang kembali ke gua,” ucapnya.

Tak hanya Seemi yang pernah mengalami kejadian aneh itu, salah seorang warga di sekitar gua Mondo (52) itu juga mengatakan sering mendengar orang bermain suling dari arah gua ketika selesai salat magrib.

Lanjut Mondo mengingatkan, bagi siapa saja yang akan ke Gua Kumapo jangan pernah main-main atau pun berniat jahat.

“Kalau mau naik di sana jangan pernah berniat jahat, kalau niat kita jahat kita tidak akan sampe kesana, harus bersihkan hati baru naik,” tuturnya.

Mondo juga menyampaikan, gua itu digunakan orang terdahulu untuk menyimpan mayat sebelum adanya agama.

“Kalau ada orang meninggal dimasukkan dulu di peti setelah itu pesta tujuh hari tujuh malam setelahnya baru dibawa ke Gua Kumapo untuk disimpan,” katanya.

Lanjut Mondo, sudah ribuan mayat yang ada dalam Gua Kumapo. Namun, sampai saat ini belum ada yang bisa masuk ke dalamnya.

Selain itu, salah satu pemuda di Desa Lelekaa menuturkan juga pernah ada kelompok pemuda yang menginap di kaki gunung Gua Kumapo.

“Mereka tidur tidak tenang karena terdengar suara banyak orang padahal itu di hutan,” tuturnya.

Laporan: Adh / Editor: Up

Penulis :
Editor :

Admin Britakita.net

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!