Maksimalkan Investasi Rumput Laut, DPRD Bombana Gelar RDP Bersama PT INRI

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Mar 2021 20:23 0 471 redaksi

Bombana, Britakita.net

DPRD Bombana menggelar rapat dengar pendapat (RDP) tentang evaluasi pemanfaatan aset pabrik rumput laut di Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Senin (22/3/21). DPRD Bombana menilai jika perusahaan rumput laut PT Inti Nusa Raya Indonesia (PT INRI) yang berlokasi di Desa Laea jika di kelola dengan baik dapat mensejahterakan petani rumput laut yang ada di Kabupaten Bombana.

Menurutnya Ketua DPRD Bombana, Arsad Rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana yang melibatkan stecholder terkait. Melihat ada pontensi besar yang bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akibat kerjasama dengan pihak ketiga ,hari ini evaluasi sebab kalau tidak di masimalkan dengan baik maka target yang kita harapkan tidak akan tercapai.

“Kalau kita kelola baik ,dinas perikana ,memberikan edukasi saya fikir ini sangat menguntungkan Pemda Bombana,” ujarnya.

Ia menjelaskan DPRD Kabupaten Bombana sangan mendukung upaya pemerintah daerah bersama perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas produksi Rumput laut dan dapat mensejahterakan masyarakat setempat.

“Kalau perusahaan ini berjalan dengan baik jelas tidak hanya menguntungka perusahaan,petani rumput laut bisa sejatra, daerah juga di untungkan dengan PAD yang besar tiap tahunnya di luar dana wajib perusahaan 100 juta pertahun,” jelas ketua DPD Nasdem Bombana ini

Sementara itu, Arsad menjelaskan bahwa pembangunan pabrik rumput laut ini menggunakan anggaran daerah dengan segala fasilitas yang telah di lengkapi laboratorium dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan mampu mensejahterakan petani ruput laut.

Direktur PT. INTRI, George H. Riswantyo sejak tahun 2018 yang lalu, perusahaan menargetkan produksi rumput laut bisa mencapai 10 ton perhari, namun faktanya sampai hari ini perusahaan hanya mampu memproduksi rumput laut sebesar 1 sampa 2 ton saja. Sementara Secara tehnik perusahaan sudah bisa memproduksi sesuai kebutuhan pasar namun karena kondisi pandami covid 19 sehingga harga pasaran menurun.

” Kapsitas kami 10 ton perhari sementara kami hanya bisa dapat 1,2 to perhari” kondisi pemasaran juga tergangu akibat pandemi covid 19 ” jelas Riswantyo Dirut PT INTRI.

Lebih lanjut Riswantyo mengatakan memang kendala utama di perusahaan ada di penjualan, terutama kualitas dari rumput laut, khususnya petani di Bombana. Untuk itu atas dukungan Pemda Bombana pihaknya telah membangun laboratorium untuk membangun kultur jaringan yang lebih berkualitas.

“Tujuannya supaya masyarakat mengerti harus tanam seperti apa, buat bagaimana dan bisa dapat harga bagus. Saya tidak menjadi masalah soal harga, tetapi kualitas” ujarnya.

Ke depan pihaknya berjanji akan mencari solusi yang baik untuk bisa mensejahterakan masyarakat petani rumput laut yang ada di Bombana.

Laporan: Fendi
Edeitor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!