Kisah Personel Polda Sultra, Jadi Guru Ngaji dan Sisihkan Gaji Bangun Lembaga Pendidikan Al-Quran 

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Apr 2022 09:20 0 324 Admin Britakita.net

Kendari, Britakita.net

Bekal ilmu dan pendidikan agama yang ditanamkan sejak belia di dalam keluarga, melekat kuat di hati anggota polisi bernama Aipda La Onta Rahafa.

Dari bekal ilmu itu jualah, membuat personel yang sehari-hari berdinas di Subdit I Dit Intelkam Polda Sultra ini, menaruh perhatian khusus pada ilmu agama.

Perhatikan tersebut khususnya kepada anak-anak belia disekitar rumahnya di Desa Laikaaha, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.

Ia melihat banyak anak-anak belum mendapatkan pendidikan agama secara baik, kondisi itu pun membuat hatinya tergerak untuk berbuat sesuatu.

Dengan niat yang tulus, akhirnya pada Juni 2018, dimana dirinya mulai mengumpulkan anak anak untuk diajarkan mengaji dan pengenalan huruf hijaiyah (Al-quran).

Tidak hanya sampai disitu, berbekal ketulusan niat tersebut, Aipda La Onta membangun Lembega Pendidikan Al-Quran (LPQ) di yang diberi nama ‘LPQ Al-Hidayah’

Visi dari pada LPQ Al-Hidayah ini adalah membentuk generasi Muslim yang berilmu Pengetahuan Agama dan Berakhlak yang baik.

“Sedangkan Misinya adalah menanamkan sejak Usia Dini Dasar keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya,” kata Aipda La Onta.

Dengan kehadiran LPQ ini, pola pengajaran non formal yang diberikan kepada anak-anak anak menjadi lebih terarah secara formal dan memiliki legalitas.

Seiring berjalannya waktu, LPQ yang didirikannya mulai dilirik masyarakat setempat, sehingga pada 2019 jumlah santri bertambah hingga 70 orang.

Selain itu, LPQ Al-hidayah juga telah resmi sebagai lembaga pendidikan yang legal karena telah terdaftar di data Kementrian Agama (Kemenag).

“Kita ajarkan disini mengajarkan Al-Quran secara baik dan benar serta mendidik Santri agar fasih membaca Al-Quran,” tutur Aipda La Onta.

Ia menjaskan, LPQ yang didirikannya diberi nama Al-hidayah karena ingin menghadirkan hidayah bagi anak-anak melalui penguatan akhlak dan moral bagi anak-anak.

“Hal ini yang mendorong saya selaku penegak hukum peka terhadap keadaan lingkungan sekitar guna membangun karakter anak untuk memahami dan mempelajari agama serta menjadi teladan bagi masyarakat dan memberikan manfaat yang baik kepada orang lain sekitarnya,” ungkap Aipda La Onta.

Aipda La Onta mengaku aktivitas di LPQ Al-hidayah sempat diberhentikan pada awal tahun 2020 akibat adanya penyebaran wabah covid-19.

Meski demikian, dirinya bersabar hingga penyebaran wabah mereda dan anak-anak bisa kembali beraktivitas belajar dan menuntut ilmu di LPQ Al-hidayah.

Alhamdulillah, pada akhir tahun 2021 Aipda La Onta mulai merangkul kembali anak-anak didiknya untuk melakukan mengikuti pengajian seperti sebelumnya.

Aipda La Onta mengaku, sumberdana awal pembangunan LPQ disisihkan dari gajinya serta dari keuntungan hasil penjualan di kios yang dikelola istrinya.

Tidak hanya itu, rekan-rekan Polri seangkatannya, Alumni Dikmaba Angkatan XIX Tahun 2000 (DTT-SMDE) juga turut membantu mewujudkan harapannya itu.

Laporan. Rizal Saputra

Penulis :
Editor :

Admin Britakita.net

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!