Kebocoran PAD Kota Kendari, Akibat Sistem yang Masih Kampungan

waktu baca 2 menit
Kamis, 14 Jan 2021 07:54 0 424 redaksi

Kendari, Britakita.Net

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai kampungan, pasalnya metode yang digunakan Pemkot Kendari masih menggunakan metode tempo dulue. Seperti dalam pengelolaan pajak dan pemumutan retribusi yang masih menggunakan metode manual yang seharusnya sudah berbasis  online.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Andi Sulolipu saat ditemui diruangannya, pasalnya dirinya sangat menyangkan sistem yang digunakan Pemkot masih manual. Padahal saat ini teknologi menjadi salah satu metode yang bisa mempermudah segala urusan.

“Sekarang masih pakai sistem manual, dan sistem manual saat ini tidak bisa dipungkiri tidak maksimal lagi. Apa lagi untuk pajak dan retribusi yang menjadi pendapatan daerah, dan kalau dipertahankan dengan metode manual ini saya pastikan Pemkot Kendari tidak akan berkembang,” katanya.

Lanjut Politisi PDIP itu mengatakan bila Pemkot Kendari menggunakan metode berbasis teknologi tentunya akan sangat mempermudah kerja Pemkot Kendari. Tak hanya itu permainan dalam pengelolaan pajak dan retribusi yang sangat merugikan Pemkot Kendari bisa diminimalisir bahkan dihilangkan karena seluruh sistem telah terintegrasi.

“Oknum-oknum yang nakal bisa segera dihentikan langkahnya, dan oknum itu ada seperti yang terjadi pada kasus pajak Reklame Kota Kendari. Dan seharusnya segera diberlakukan sistem berbasis teknologi itu kecuali Pemkot masih senang ada permainan,” katanya.

Ayah Empat anak itu juga mengatakan dengan sistem berbasis teknologi, Pemkot Kendari bisa dengan maksimal mendapatkan PAD tanpa ada kebocoran kantong-kantong PAD yang seharusnya masuk ke Pemkot Kendari. Karena hingga saat ini PAD Pemkot Kendari Staknan memang memenuhi target, tapi seharusnya tak puas dengan target yang terpenuhi.

” Banyak kantong-kantong PAD kita yang tidak masuk ke Kas Daerah dan masuk dikantong oknum-oknum yang bermain. Tapi kalau Pemkot segera membuat trobosan dengan memanfaatkan teknologi pasti semua itu akan teratasi,” tutupnya.

Laporan: Jusmadi
Editor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!