Bupati Konawe Acungkan Pistol, Kasatpol PP Sebut Itu Bukan Untuk TKA

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Feb 2019 13:30 0 373 redaksi

Konawe, Britakita.id

Pekan lalu, berawal dari media sosial facebook dan whats app, telah beredar video berdurasi 2 menit, mempertontonkan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa yang mengacungkan pistol ke udara, disela sela kegiatan uji ketahanan fisik anggota Sat Pol PP, di halaman Kantor Bupati Konawe.

Dalam video tersebut, KSK sapaan akrab Kery Saiful Konggoasa, sempat berkata “lawan China.” Hal tersebut kemudian menjadi berita hangat di beberapa media lokal hingga nasional. Beberapa media bahkan mengaitkan acungan pistol tersebut dengan keberadaan WNA asal China yang bekerja di Konawe.

Berita yang viral tersebut kemudian ditanggapi oleh Kasat Pol PP, Sahlan Saranani yang ditemui di depan Kantor Bupati Konawe, Rabu (13/2/19). Dijelaskannya bahwa ada kekeliruan menapsirkan vidio yang beredar tersebut. Ia kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada awak media. Hal tersebut dianggapnya penting, mengingat kekeliruan yang ada sudah menjadi konsumsi masyarakat luas.

“Pada hari senin lalu itu, saat apel pagi, saya dihubungi oleh Sekda untuk mempersiapkan pasukan dalam rangka menghadapi moment Pilpres dan Pileg bulan April mendatang,” ungkapnya.

Baca Juga :VDNI Akan Picu Meningkatnya Perekonomian Di Sultra 2019

Lanjutnya, ketika upacara selesai, barisan tidak langsung dibubarkan. Pemeriksaan kemudian dilakukan. Wakil Bupati, Gusli Topan Sabara mengecek kehadiran ASN, sementara itu, Bupati mengecek pasukan huru hara, bukan hanya kehadiran, namun juga ketahanan fisiknya.

Sebagai pimpinan pasukan, Kasat Pol PP saat itu mengaku membawa senjata api yang sudah mendapat izin dari kepolisian. Senjata itu juga diakuinya sudah berusia cukup lama.

Bupati Konawe kemudian mencabut pistol tersebut, diacungkannya ke udara, lalu tembakan dilepaskan. Namun senjata api tersebut tidak berisi peluru. Bupati bahkan menyarankan kepada Kasat Pol PP untuk meminta pengadaan senjata api baru kepada pihak kepolisian, karena senjata yang dipegangnya itu dinilainya sudah tidak layak pakai. “Jadi itu aksi spontan Bupati,” ujarnya.

Kasat Pol PP pun membantah informasi yang beredar di masyarakat bahwa acungan pistol tersebut sebagai bentuk perlawanan kepada WNA asal China, khususnya yang bekerja di PT. VDNI Morosi.

“Saat ini bahkan belum ada semacam pertemuan khusus antara Bupati dan Pol PP untuk membahas tentang pengusiran TKA. Jadi apel waktu itu untuk Pemilu, bukan untuk usir TKA,” terangnya.

Laporan: Muhammad andry

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!