Akibat “Serangan Fajar” Harga Sembako Naik, Salah Satu Pemicu Inflasi

Kendari, Britakita.net

Efek Inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di Kota Kendari kini sangat dirasakan masyarakat, dan salah satu penyebab Inflasi yang membuat kenaikan harga kebutuhan pokok adalah “Serangan Fajar” dimasa Pemilu 14 Februari lalu. Karena tingginya peredaran uang dimasyarakat akibat “Serangan Fajar” sehingga daya beli masyarakat tinggi.

Hal tersebut diungkapkan salah satu Akademisi Ekonomi di Sultra, Dr. Nofal Supryadi, SE, MM, bahwa Serangan Fajar di Masa Pemilu maupun Pilkada akan menjadi pemicu Inflasi diwilayah tersebut. Karena dihari yang sama peredaran uang sangatlah besar, dan saat peredaran uang tinggi dimasyarakat maka daya beli masyarakat juga akan meningkat.

“Ketika daya beli masyarakat tinggi pasti akan memicu Inflasi. Karena disaat itu masyarakat akan terus menggunakan uangnya,” katanya.

“Dan bisa dipastikan saat Pemilu peredaran uang untuk digunakan “Serangan Fajar” bisa mencapai Miliaran Rupiah setiap wilayah,” tambahnya.

Lanjut Ketua Program Studi Magister Manajemen (MM) Stie 66 Kendari itu mengatakan, Monay Politik dalam pesta Demokrasi telah menjadi Tradisi ditengah masyarakat saat ini. Bahkan “Serangan Fajar” seakan menjadi kewajiban para kontestan Politik saat berhadapan dengan rakyat dan Budget yang dikeluarkan para perserta Politik sangatlah tinggi yang dapat mencapai puluhan miliar disetiap daerah.

“Contohnya saja di Kendari, Rp 10 miliar sampai Ratusan miliar perputaran uang akibat serangan fajar itu ada. Dan saat uang beredar sangat tinggi pasti daya beli masyarakat juga sangatlah tinggi,” tutupnya.

Hal tersebutpun dibenarkan dengan fakta yang ada dilapangan Pasca Pemilu 14 Februari lalu, saat media ini melakukan pemamtauan harga sembako disalah pasar di Kota Kendari melambung tinggi. Salah satunya harga Beras yang biasanya berkisaran Rp 7000-9000 perkilo kini mencapai Rp 14000-15000 perkilonya.