Kendari, Britakita.net
Rehan (40) yang baru tinggal beberapa bulan Kos di Jalan Ilmiyah, Kelurahan Bende, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari ditemukan tak bernyawa didalam kamarnya Selasa (29/11/22) Pukul 9:00 Wita. Sebelum ditemukan tak bernyawa Diatas Kasur berseprai Barcelona didalam kosnya, pria yang diketahui berasal dari Kabupaten Kolaka itu mengalami kejang-kejang.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasatreskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi yang mengatakan bahwa almarhum sebelumnya kejang-kejang, dan dugaan sementara akibat penyakit Jantung.
“Korban meninggal karena sakit dan kejang-kejang, untuk sakitnya belum bisa kami pastikan dugaan sementara itu penyakit Jantung,” kata Kasat.
Lanjut Pria berdarah Bugis itu menjelaskan kronologis penemuan mayat tersebut yang menghebohkan masyarakat setempat. Yang bermula tetangga Kos korban bernama Riska Suaminya melihat Rehan sedang kejang-kejang.
“Setelah itu saksi bernama herna yang juga tetangga kos korban di pangil untuk membantu, sesampainya di dalam kamar kost korban, saksi melihat korban dalam keadaan masih hidup namun memegang dada bagian kirinya,” Jelas AKP Fitrayadi kepada awak media.
Lalu kemudian, sambung Fitrayadi saksi mengarahkan korban untuk mengucapkan istigfar dan Syahadat sambil menunggu tetangganya yang lain yang saat itu sedang memesan Taksi Online untuk membawa korban ke Rumah Sakit. Tidak lama kemudian saksi mendengar korban bernafas seperti orang mengorok dan korban sudah tidak sadarkan diri.
“Saat tetangganya yang berprofesi sebagai bidan datang dan melakukan pemeriksaan, dikatakan bahwa korban sudah meninggal,” lanjutnya.
Mendapatkan laporan tersebut Kasat Reskrim bersama Piket Reskrim, Unit Identifikasi, Anggota SPKT dan Anggota Polsek Baruga mendatangi tempat kejadian dan melakukan identifikasi terhadap korban dan mengamankan TKP. Korban ditemukan sudah ditutupi dengan kain sarung sekitar pukul 09.40 Wita.
“Saat ini korban telah dibawa ke RS Bhayangkara dan sedang menunggu keluarganya yang sedang dalam perjalanan dari Kolaka, untuk memastikan korban akan dilakukan Autopsi atau tidak,” tutup mantan Kasat Intel Polres Konsel itu.
Laporan: Rahim Sidde
Tidak ada komentar