Kendari, Britakita.net
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan progres positif dalam pembangunan infrastruktur jalan. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDA/BM) Sultra, Pahri Yamsul, memastikan dari sepuluh ruas jalan yang menjadi target tahun 2025, delapan di antaranya telah rampung.
“Dari sepuluh ruas yang ada tahun ini, delapan sudah selesai, tinggal dua ruas yang belum, yakni batas Kendari–Konsel dan Simpang Tiga Bubur Ronta,” ungkap Pahri saat ditemui usai melakukan pemantauan proyek jalan di Kendari, Senin (7/10/2025).
Menurutnya, sebagian besar ruas jalan sudah memasuki tahap Penyerahan Hasil Operasi (PHO), hanya tinggal penyelesaian kecil seperti pekerjaan marka jalan. “Kalau Butur, Lambang Lirik, dan Konsel sudah PHO. Sementara Katamso tinggal marka, setelah itu selesai,” jelasnya.
Ajak Masyarakat Jaga Jalan dan Patuhi Tonase
Pahri menegaskan, jalan yang telah dibangun dengan anggaran besar harus dijaga bersama oleh masyarakat. Ia mengingatkan agar kendaraan yang melintas tetap memperhatikan batas tonase maksimal 8 ton.
“Kalau ada mobil yang melewati 8 ton, mari kita tegur bersama. Jalan ini bukan untuk kendaraan di atas 8–10 ton, karena membuat jalan itu mahal sekali,” tegasnya.
Ia berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas umum meningkat agar umur teknis jalan sesuai harapan. “Kalau dijaga bersama, manfaatnya akan dirasakan semua orang,” tambahnya.
Janji Gubernur Terpenuhi, Fokus 2026 Tambah 61 Km Jalan
Pahri juga melaporkan kepada Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, bahwa seluruh target pembangunan jalan tahun 2025 telah berjalan sesuai instruksi. Beberapa daerah prioritas yang menjadi perhatian berikutnya antara lain Buton Utara, Konawe Selatan, dan Konawe (Puriala–batas Konsel).
“Kami sudah sampaikan laporan ke Bapak Gubernur bahwa tugas-tugas yang diperintahkan DPR dan Gubernur sudah terlaksana. Janji Bapak Gubernur kepada masyarakat sudah terpenuhi,” ujar Pahri.
Untuk tahun 2026, Dinas SDA dan Bina Marga Sultra menargetkan pembangunan sekitar 61 kilometer jalan baru, tergantung kondisi fiskal daerah.
“Semua desain sudah siap. Kalau bisa mulai Januari atau Februari, insyaallah enam sampai tujuh bulan bisa rampung,” katanya optimis.
Pahri juga menegaskan bahwa sesuai arahan Gubernur, pengerjaan jalan ke depan tidak lagi dilakukan secara “parsial”, melainkan langsung dalam paket panjang hingga 10 kilometer agar hasilnya terlihat nyata.
Fokus Perbaikan Daerah Rusak Berat
Selain menyelesaikan dua ruas tersisa tahun ini, Pemprov Sultra juga menyiapkan langkah lanjutan untuk memperbaiki ruas-ruas dengan kondisi rusak berat, terutama di wilayah Buton Utara dan Buton Selatan.
Beberapa proyek tambahan yang sedang disiapkan mencakup ruas Simpang Tiga Bubu–Ronta sepanjang 11,9 km serta Poli-Polia–batas Konsel sepanjang 10,5 km, dengan total anggaran lebih dari Rp 64 miliar.
Dari data Antara Sultra dan RRI Kendari, program rehabilitasi dan pembangunan jalan di Sultra terus digenjot sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan progres yang signifikan ini, Pemprov Sultra berharap masyarakat turut menjaga hasil pembangunan.
“Mari kita rawat bersama agar jalan bisa bertahan lama sesuai umurnya. Karena pembangunan ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh rakyat Sultra,” pungkas Pahri.