Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka Punya Nyawa Cadangan

waktu baca 3 menit
Minggu, 31 Jan 2021 09:20 0 658 redaksi

Kolaka, Britakita.Net

Siapa sangka Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka punya pengalaman buruk dengan listrik dimasa kecilnya yang hampir merenggut nyawanya. Namun karena Pangdam Hasanuddin ditahun 1960an diyakini memiliki nyawa cadangan yang membuatnya berhasil selamat dari maut akibat sengatan listrik ratusan volt.

Hal tersebut diceritakan Pangdam Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka saat berkunjung di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam kegiatan bincang bersama Millenial Kolaka. Dimana awalnya bermula dari hobi Jendral Bintang dua itu dimasa kecil yaitu bermain layang-layangan.

“Saya kecil itu di Kota Lama (salah satu daerah di Kota Kendari red) dan saat musim layangan saya paling hobi main layangan. Bahkan saking hobinya layangan itu saya buat sendiri bahkan benang galasannya juga saya buat sendiri,” katanya.

Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka Punya Nyawa Cadangan

(Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka)

Lanjut cerita, disiang bolong saat itu pria kelahiran 1963 itu sedang bersiap-siap bermain layangan karena telah banyak layangan terbang yang siap untuk bertarung saling menjatuhkan layangan.

“Jadi saat itu saya bermain disebuah lapangan dan saat itu saya bermain sendiri, layang-layang punya sayapun saya terbangkan. Dan beberapa saat layang-layang saya sudah naik kemudian saya mencari lawan untuk bertarung siapa yang paling kuat benang galasannya,” katanya.

Beberapa saat layangan Pangdam sudah terbang ada sebuah layang-layang yang akan diajak bertarung. Dan skil menerbangkan layang-layang ditunjukkan mantan Danrem 143/Halu Oleo itu, alhasil layang-layan pertama menjadi lawannya berhasil dijatuhkan.

Tak puas dengan kemenangannya layang-layangan miliknya kemudian mencari lawan baru, namun dilawan kedua tersebut layangan Alumni Akmil 1987 tersebut kalah dan akhirnya terjatuh disebuah rumah kosong. Dimana untuk mengambil layangannya yang jatuh didalam rumah kosong tersebut dirinya harus memanjat pagar besi rumah tersebut.

“Tanpa pikir panjang saya panjat pagar rumah itu karena pagarnya yang tingginya kurang lebih dua meter bisa saya pajat, agar bisa mengambil layangan saya yang jatuh,” katanya.

Dan dipagar itulah Pangdam yang masih anak-anak tersengat listrik, karena pagar yang akan dipanjat tersebut telah teraliri listrik. Dimana listrik tersebut berasal dari kabel listrik yang telanjang dan mengenai pagar yang terbuat dari besi.

“Saya tidak tahu kalau ada aliran listriknya, karena rumah itu rumah kosong, dan saat saya pegang pagar itu saya pun terkontak. Dan saat itu saya sudah tidak sadarkan diri dan saya bergelantungan dipagar karena tangan saya melengket dipagar,” ceritanya.

Almarhum ayah Pangdam yang mengetahui hal tersebut langsung bergegas menyelamatkan anaknya. Dan untuk menyelawatkan Pangdam ayahnya pun harus memukul tangannya yang melengket akibat sengatan listrik sehingga terjatuh ke tanah.

“Badan saya sudah biru, ayah dan ibu saya sudah kira saya meninggal tapi untuk memastikan saya masih hidup atau tidak mereka membawa saya di rumah sakit Korem. Tapi harapan mereka saya hidup itu sudah tidak ada karena melihat kondisi saya tidak memungkinkan lagi hidup,” kata Jendral Kota Lama itu.

Namun dengan kuasa Allah SWT saat Pangdam Hasanuddin dimasukkan di ruangan salah satu dokter di Rumah Sakit Korem dirinya berhasil selamat dari maut. Yang membuat orang tua Pangdam saat itu mengatakan bahwa anaknya tersebut memiliki nyawa cadangan.

“ Saya dianggap memiliki nyawa cadangan, karena saat itu melihat kondisi fisik saya usai disengat listrik tidak ada lagi harapan hidup. Badan sudah membiru, dan luka ditangan saya akibat sengatan listrik. Dimana luka ditangan saya akibat sengatan listrik masih membekas sampai sekarang,” tutupnya

Laporan: Jusmadi

Editor: Amar

Penulis :
Editor :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!