Kontribusi Pemkot Kendari Untuk Petani, Panen Padi di Kawasan Amohalo Melimpah

waktu baca 3 menit
Jumat, 10 Okt 2025 11:55 0 175 redaksi

Kendari, Britakita.net

Di tengah isu naik-turunnya harga beras di sejumlah daerah, para petani di Kelurahan Baruga, Kota Kendari, justru sedang tersenyum lega. Hamparan padi di kawasan Amohalo mulai dipanen, menandai keberhasilan musim tanam kedua tahun ini. Bukan sekadar panen biasa, tapi bukti bahwa kerja keras petani dan perhatian pemerintah mampu menjaga stabilitas pangan dan mengendalikan inflasi di ibu kota Sulawesi Tenggara ini.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, yang hadir di lokasi, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi yang nyata antara pemerintah dan masyarakat, bukan seremoni sesaat.

“Saya bangga karena hasil panen ini membuktikan kerja keras kelompok tani kita yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi daerah,” ujarnya saat ikut Panen Pani di Kawasan Amohalo Kamis (9/10/2025).

Kontribusi Pemkot Kendari Untuk Petani, Panen Padi di Kawasan Amohalo Melimpah

Menurut Siska, Kendari memang bukan kota dengan sumber daya alam melimpah. Namun, semangat masyarakat untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan menjadi kekuatan tersendiri.

“Kita ini kota jasa, tapi bukan berarti tidak bisa mandiri secara pangan. Ada petani, nelayan, dan lahan produktif yang harus kita dukung,” tambahnya.

Wali kota perempuan pertama di Kendari itu juga mengungkapkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan dua unit traktor bagi kelompok tani setempat.

Kontribusi Pemkot Kendari Untuk Petani, Panen Padi di Kawasan Amohalo Melimpah

“Tapi yang paling penting bukan alatnya, melainkan komitmen kita untuk terus menanam dan menjaga harga tetap stabil,” katanya.

Kestabilan harga ini pula yang diakui langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan, Roro Esti, saat meninjau Pasar Baruga di hari yang sama. Ia mengapresiasi kondisi pasar Kendari yang relatif aman dari gejolak harga. Cabai, beras, minyak goreng, gula, hingga sayuran semuanya dalam kisaran normal.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Makmur, menjelaskan bahwa panen kali ini mencakup 320 hektare lahan dengan produktivitas rata-rata 5,5 hingga 5,8 ton per hektare varietas Inpari 32, Ciherang dan Mekongga.

“Kita sedang mengupayakan agar tahun depan bisa tanam tiga kali setahun. Saat ini masih dua kali karena irigasi sekunder belum optimal, tapi sudah mulai diperbaiki oleh Balai Wilayah Sungai,” katanya.

Kontribusi Pemkot Kendari Untuk Petani, Panen Padi di Kawasan Amohalo Melimpah

Selain panen, pemerintah juga memperkuat program pelatihan pembuatan pupuk organik, penggunaan pestisida nabati, dan penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) agar petani makin mandiri. Subsidi pupuk tahun ini mencapai 270 ribu kilogram, terdiri dari urea dan NPK.

Ketua Gapoktan Samaendre, Arif, menyebut panen kali ini adalah panen raya ke-10 sejak era Wali Kota Masyhur Masie Abunawas.

“Kami sudah punya 10 hektare padi organik, sebagian hasil panen ini sudah diserap Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Semoga ke depan bisa terserap semua karena gudang penyimpanan masih terbatas,” ujarnya.

Bagi warga Baruga, panen ini bukan akhir, melainkan awal dari ketahanan pangan yang berkelanjutan. Pemerintah berjanji akan mengaspal akses jalan menuju area persawahan tahun depan agar mobilitas petani lebih mudah.

“Yang paling penting adalah kemauan. Kalau masyarakat mau bergerak, pemerintah akan selalu hadir,” tutup Siska.

Usai menyerahkan bantuan, wali kota mencoba mengemudikan traktor bantuan dari Balai Proteksi Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara, serta memanen padi secara simbolis dan memanen menggunakan mesin.

Penulis : Mar
Editor : Red

LAINNYA
error: Content is protected !!