Kendari, Britakita.net
Kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), nyaris terbakar akibat kebocoran regulator tabung gas. Beruntung tidak ada korban jiwa, sebab kebocoran regulator tabung gas hanyalah simulasi penanganan dini kebakaran.
Peserta simulasi diikuti seluruh jajaran dari Damkar Kota Kendari, hingga masyarakat, dengan penjelasan mengenai teori api dan faktor penyebab kebakaran melalui kompor gas LPG berukuran 3 kg.
Metode tradisional dilakukan dengan alat sederhana, salah satu contohnya memadamkan api dengan handuk basah, atau karung goni. Sedangkan, untuk metode modern menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan Damkar Kota Kendari, Abriadin menjelaskan sosialisasi dan simulasi ini sering dilakukan bersama masyarakat dalam melakukan penanganan kebakaran awal, termasuk mencegah terjadinya kebakaran.
“Kegiatan latihan hari ini, bagaimana cara menanggulangi kebocoran gas dan ini rutin kami lakukan,” ungkap Abriadin, Kamis, 12 Agustus 2021.
Selain itu, pihak juga telah melakukan penyuluhan setiap tahun dengan mengundang masyarakat serta mengajarkan bagaimana menanggulangi kebakaran secara dini.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menguji daripada ketangkasan tim kebakaran dan masyarakat bagaimana menanggulangi terjadinya kebakaran,” tuturnya.
Abriadin berharap, terutama kepada masyarakat kiranya lebih berhati-hati dalam penggunaan gas LPG, serta selalu meningkatkan kewaspadaan dalam menggunakannya.
“Gasnya harus selalu dijaga dan dirawat entah itu kompornya, selangnya dan regulator serta tabung harus selalu di cek,” harapnya.
Laporan: Ardiansyah Rahman/Editor: Komar
Tidak ada komentar