Kebijakan PT OSS Dinilai Matikan UMKM Sekitar Pabrik di Morosi

waktu baca 2 menit
Minggu, 30 Jun 2024 18:36 0 634 redaksi

Konawe, Britakita.net

Dulu Keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi, Kabupaten Konawe sangatlah memberi manfaat untuk masyarakat Lokal. Salah satunya menjamurnya UMKM disekitaran Pabrik, yang memberikan dampak ekonomi yang sangat baik untuk warga lokal, namun hal tersebut hanya menjadi kenangan saja karena kebijakan PT OSS yang merugikan masyarakat khususnya para pelaku UMKM bahkan dinilai mematikan UMKM.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Organisasi Masyarakat Morosi Mepokoaso Bersatu Hendi, yang menjelaskan bahwa diawal-awal adanya Pabrik Pemurnian Nikel masyarakat Morosi menerima dampak positif dengan keberadaan PT OSS. Khususnya keberadaan TKA asing yang bekerja di Morosi karena memberikan manfaat sangat baik.

“Tak bisa dipungkiri diawal-awal PT OSS sangat dirasakan masyarakat, khususnya dampak ekonomi,” ujarnya.

Namun seiring waktu berjalan PT OSS kini menjadi momok menakutkan untuk masyarakat, pasalnya PT OSS kini seakan mematikan UMKM yang ada disekitar perusahaan dengan membuka lapak didalam kawasan Pabrik PT OSS sehingga tak ada lagi TKA yang berbelanja pasar yang berada tepat didepan pabrik.

“Dulu pedagang menjamar didepan Pabrik PT OSS, tak hanya warga lokal juga warga diluar Morosi bahkan diluar Sultra datang buka lapak pasar depan Pabrik. Dan tentunya hal tersebut membuat kami senang,” katanya.

“Tapi sekarang sudah banyak yang tutup, pedagang tak rame lagi seperti dulu. Itu karena pihak PT OSS membuka lapak jualan didalam pabrik dan pengelolanya juga bukan warga lokal,” tambahnya.

Belum lagi pengawasan TKA tak lagi melibatkan warga lokal lagi, awalnya warga lokal dilibatkan dalam pengawasan TKA. Bahkan tak hanya pengawasan pengantaran TKA dari bandara ke perusahaan dulu melibatkan warga lokal, namun saat ini dilakukan sendiri oleh PT OSS.

“ Kami juga tidak paham dengan PT OSS saat ini, semua mau dimonopoli. Diawal-awal masuk mereka sangat baik dengan kami masyarakat lokal tapi dengan berjalannya waktu mereka burbuat seenaknya saja,” keluhnya.

Morosi Mepokoaso pun memperingati pihak PT OSS agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat Morosi, karena menurut Hendi masyarakat lokal bisa saja memboikot perusahaan bila lebih banyak memberikan Mudarat dari pada manfaat.

“Agama saja mengajarkan kita untuk mencari hal-hal yang bermanfaat, dan jika lebih banyak Mudaratnya lebih baik ditinggalkan. Ingat tanpa dukungan masyarakat sekitar PT OSS tidak akan besar seperti sekarang ini,” paparnya.

Pihak PT OSS yang dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat tentang kebijakan perusahaan masih enggan berkomentar, dimana media ini telah melakukan upaya konfirmasi kepada beberapa pihak Manajemen PT OSS namun tak ada tanggapan.

Penulis : Mar
Editor : Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!