Kades Watukalangkari Bahtah Tudingan Menggunakan Ijazah Palsu

waktu baca 2 menit
Sabtu, 23 Sep 2023 12:08 0 619 redaksi

Bombana, Britakita.net

Kepala Desa (Kades) Watukalangkari, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, Sahrir membantah tudingan menggunakan ijazah palsu saat pencalonan Kades beberapa waktu lalu.

“(Tudingan tersebut) hanya fitnah dan tidak terbukti,” tegas Sahrir saat ditemui awak media, Jumat (22/9/23).

Sahrir mengungkapkan, dirinya bersekolah di SLTP Terbuka Rumbia dan mengikuti ujian di SLTPN 1 Rumbia, yang saat itu Bombana belum menjadi daerah kabupaten tersendiri melainkan masih menjadi wilayah administratif Kabupaten Buton. Dan ia merupakan alumni tahun 2000.

Terkait pernyataan Kepala SMPN 1 Rumbia Samsu di media bahwa tidak menemukan arsip ujian tahun 2000, Sahrir menilai hal itu wajar. Sebab kata Sahrir, Bombana mekar tahun 2004, sementara saat itu Bombana belum ada dan Rumbia masih Kabupaten Buton.

Sahrir juga menunjukkan ijazahnya kepada awak media dan ijzah yang dimiliki Suhaini (ijazah yang dikeluarkan oleh sekolah yang sama), sembari menegaskan bahwa keduanya sama-sama asli.

“Kalau misalkan milik saya palsu pasti milik ibu Suhaini palsu juga,” tegasya.

Sahrir pun menyayangkan tudingan terhadap dirinya karena isu tersebut telah beredar luas di masyasakat. Dirinya juga merasa dirugikan dan menyebabkan konsentrasinya terganggu dalam menjalankan pemerintahan di desa yang baru berjalan di tahun kedua ini.

Fitnah sudah tersebar luas dan tidak ada yang bisa dilakukan Sahrir selain terus berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak termakan isu yang dapat memecah kekeluargaan.

Namun ia tidak bisa hanya tinggal diam jika tuduhan terhadap dirinya terus dilontarkan. Jika terus berlanjut, Sahrir tidak segan-segan mengambil sikap tegas dengan tuntutan balik.

“Kalau sudah tidak dapat dianulir, maka saya pastikan akan saya menuntut dan melaporkan balik atas pencemaran nama baik,” tegasnya

Sementara itu, Suhaini yang juga merupakan salah satu alumni yang pernah mewakili SLTP Terbuka Rumbia mengikuti Cerdas-Cermat tingkat provinsi, membenarkan jika Sahrir adalah rekan seangkatannya di SLTP Terbuka Rumbia.

“Semua kami ujian di SLTPN 1 Rumbia, pak desa ini kami sama-sama,” ujar Suhaini.

Senada, tokoh masyarakat Desa Watukalangkari, Hamid mengungkapkan, Sahrir telah menunjukkan ijazahnya sebelum terpilih nenjadi Kades. Hal ini pula yang membuat dirinya mendukung Sahrir saat pemilihan Kades.

“BPD bagaimana bisa meluluskan berkasnya kalau itu memang bermasalah, dan hal itu diperiksa bukan satu dua orang saja, tetapi sampai ke kabupaten,” urai  Hamid.

Ia menilai tuduhan ini sangat merugikan karena dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengganggu jalannya pemerintahan di Desa Watukalangkari.

Diinformasikan, terkait dugaan ijazah palsu Sahrir ini sebelumnya telah dilaporkan oleh masyarakat ke aparat penegak hukum pada 12 April 2022 lalu. Saat itu, Sahrir telah memenuhi panggilan BAP dan dinyatakan selesai dan tidak dikeluarkan SP3 karena tidak mencukupi bukti yang kuat.

Penulis : Fendi
Editor : Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!