Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

waktu baca 5 menit
Jumat, 15 Sep 2023 15:49 0 653 redaksi

Konkep, Britakita.net

Desa Waturai merupakan desa yang baru di Kecamatan Wawonii Tenggara, dengan penduduk asli suku Buton dan Wawonii. Sebelumnya Desa Waturai masuk dalam wilayah Kecamatan Wawonii Timur pecahan dari Desa Tondonggito.

Hingga di tahun 2010 terjadi pemekaran dan terbagi Dua Kecamatan yakni Wawonii Tenggara dan Wawonii Timur. Diketahui Desa Waturai memiliki luas wilayah 6 kilo meter yang terdiri dari 3 dusun yaitu dusun 1,2 dan 3.

Secara umum Desa Waturai merupakan daerah pesisir pantai dengan lokasi yang cukup strategis yakni dengan adanya sarana perhubungan pelabuhan yang merupakan satu-satunya pelabuhan tambatan perahu yang melalui pintu gerbang Kacamatan Wawonii Tenggara, dari lintas laut sehingga arus lalu lintas pelabulahan dapat dipergunakan oleh beberapa Desa yang ada di Kecamatan Wawonii Tenggara.

Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

Masyarakat Desa Waturai sebagian besar memiliki mata pencaharian dengan cara bertani atau berkebun, nelayan dan pedagang. Dari segi pertanianpun sangat beragam diantaranya Kelapa, Pala, Cengkeh, Kakao, dan jambu mente.

Mengetahui potensi Desa Waturai amat besar, sehingga ketika memisahkan diri dari Desa Tondonggito, diketehui Desa Waturai di pemimpin oleh Mustawan Taslim sebagai Pelaksana Tugas Kepala Desa (Plt Kades) dengan masa jabatan 2010 hingga 2011.

Selanjutnya, di tahun 2012 Plt Kades Waturai berpindah tangan Kepada Lampala. Setahun di percayakan memimpin Warga Desa Waturai, tahun 2013 Pulau Wowonii memisahkan diri dari Kabupaten Konawe.

Nama Pulau Wawonii yang di kenal orang berubah menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Ironisnya, meskipun terbilang mekar tetapi kondisi jalan dari Langara menuju Desa Waturai masih memprihatinkan. Olehya itu, Plt Kades Waturai yang memimpin selama 5 tahun bertekad maju pada pemilihan serentak pada 10 Oktober 2017.

Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

Dengan visi terwujudnya masyarakat Desa Waturai yang tenteram, Maju, Makmur dan berkeadilan. Lampala terpilih menjadi Kades definitif pertama Desa Waturai. Kemudian pada tanggal 22 November 2017 Lampala di lantik Bupati Konkep Ir. H.  Amrullah, MT.

Sekedar diketahui, Desa Waturai dengan kondisi secara geografis terletak pada daratan rendah dengan ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan laut yang di huni sebagian besar suku Buton dan Wawonii dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Desa Tondonggito, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wunse Jaya, sebelah barat berbatasan dengan Gunung Waworete, dan sebelah timur berbatasan dengan laut Banda.

Sedangkan luas wilayahnya mencapai 600 Hekto Are (Ha) yang terdiri dari lahan pemukiman 100 Ha, lahan perkebunan 75 Ha, kawasan hutan lindung 200 Ha, lahan pertanian 150 Ha, dan pesisir pantai 75 Ha.

Berikut Pembangunan Desa Waturai saat di pimpin Kades Lampala

Desa Waturai yang memiliki luas wilayah 600 Hekto Are, dipadati oleh 374 jumlah jiwa dengan Kepala Keluarga (KK) sebanyak 98. Kades Lampala saat di temui menjelaskan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Desa (Pemdes) telah mengabdikan dirinya untuk masyarakat sehingga saat Desa Waturai mulai terlihat menjadi Desa maju dan berkembang.

Tulus dan ikhlas mengabdikan diri demi masyarakat serta mewujudkan desa maju dan berdaya saing. Saat ini warga Desa Waturai telah menikmati beberapa pembangunan yang telah di kerjakan oleh pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Waturai seperti halnya Jalan Usaha Tani (JUT), Dueker, Drainase, Lampu jalan, Lapangan Bola Voli, serta jembatan penghubung akses menuju lokasi pertanian, perkebunan, serta wisata air terjun.

Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

“Alhamdulillah puji syukur kasian, karena di akhir jabatanku ini baru anggaran yang begitu minim hanya Rp. 680 juta saya bisa menyelesaikan apa yang menjadi permintaan warga untuk dibuatkan jembatan penghunung menuju lokasi pertanian warga,” terang Kades Lampala beberapa waktu lalu saat di temui. (13/9/2023).

Dijelaskan bahwa, sebelumnya jembatan untuk jalan menuju ke lokasi pertanian warga serta lokasi wisata air terjun acapkali jembatan tersebut terbawa arus ketika di musim hujan karena jembatan tersebut sebelumnya adalah jembatan darurat. Sehingga dengan terbangunnya jembatan yang terbilang permanen tidak lagi membuat resah warga ketika akan ke lokasi pertanian maupun perkebunan.

Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

“Ada 2 titik jembatan tahun ini di kerja, untuk jembatan di titik pertama itu anggarannya Rp. 221 juta, sedangkan jembatan di titik ke 2 itu anggarannya Rp. 100 juta lebih,” jelasnya.

Anak dari Almarhum H. Sauri dan Jalia itu menuturkan bahwa selain dari pembangunan jembatan, sisa dari anggaran DD akan di belanjakan obat rumput sehingga tanaman warga dapat menghasilkan produk yang baik.

“Ada sisa anggaran dari pembangunan jembatan. Itu rencananya akan di belikan racun rumput dan memang ini permintaan warga juga, mengingat warga Desa Waturai 70 persen adalah petani,” pukas Suami dari Desimawati.

Ditangan Dingin Lampala, Jadikan Desa Waturai Berdaya Saing

Berjiwa muda serta transparansinya dalam pengelolaan DD dan ADD membuat segelintir warga dari desa tetangga terkadang iri melihat sosok Kades Lampala. Hal ini dikatakan salah seorang warga yang enggan di sebutkan nama desanya Rino (29) menuturkan jika Kades Lampala begitu terbuka kepada warganya dalam hal penggunaan anggaran, bahkan diketahui warga Desa Waturai akan mengusulkan kembali pada saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) nanti.

“Bagusnya dia pak Desa Waturai dia ajak warganya kerja kalau pembangunan di desanya, baru krennya lagi Padesa tidak pilih temen alis berjiwa muda. Saya saja dari desa lain sering di ajak ke desanya jalan-jalan. Terlebih di desanya itu ada wisata air terjunnya,” imbuh Rino.

Sementara itu, warga Desa Waturai Syawaluddin (31) saat di tanya program kadesnya waturai serta pencapaian dalam hal pembangunan desanya memaparkan satu persatu yang berhasil di ingatnya seperti di tahun 2022 lalu yakni berupa pembangunan dueker plat, dan alat penghalau babi yang terdiri dari modul, baterai, aki, penter, kawat, serta lampu pijar.

“Memang untuk pembangunan di Desa Waturai sangat luar biasa saat Kades sekarang memimpin desa, karena seingatku itu pekerjaan fisiknya yang sampai saat ini saya dan warga masih menikmatinya yaitu pembangunan drainase, dueker, jalan usaha tani,  lampu jalan, Lapangan olahraga serta jembatan,” tutup Syawaluddin.

Untuk di ketahui, saat ini Desa Waturai telah menyalurkan Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT DD) selama 6 bulan. (Adventorial).

Penulis : Aan Ahmad
Editor : Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!