Bombana, Britakita.net
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bombana, Provensi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal memastikan ketersediaan pada tahun 2022.
Hal itu didasarkan pada prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa 11 komoditas pangan yang dipantau pemerintah daerah dalam kondisi surplus.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muslihin, SP mengatakan dirinya telah mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan sejak 4 tahun terakhir dengan melakukan pemantauan stok dan harga pangan secara berkala.
“Secara umum stok pangan kita aman, kita terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang menyebabkan lonjakan harga yang tidak terkendali,” ungkap Muslihin, Jumat, 17 Desember 2021.
Menurutnya, neraca beras mengalami surplus hingga 90 ribu ton pertahunnya, stok tersebut berasal dari ketersediaan produksi dalam daerah. Sementara pengunaan stok pangan beras masyakat Kabupaten Bombana mencapai 35 ribu ton pertahun.
“Kita masih punya cadangan pangan sekitar 45 ribu ton beras, itu kita simpan di gudang bulog cabang Bombana, tujuannya mengantisipasi terjadinya bencana,” tuturnya.
Lebih lanjut, stok beras itu dapat disalurkan bila ada daerah Bombana yang mengalami kekurangan pangan, atau terjadi bencana alam.
Untuk memastikan ketersediaan komoditas beras dan pangan lainnya pihaknya terus melakukan pemantaan dan pendataan lainnyadi daerah penghasil padi terbesar di kabupaten Bombana
“Tiap Minggu kami menurunkan tim pemantau dan melakukan pendataan hasil panen ke rmah warga, tujuannya untukemastikan jumlah panen permisi ya mencapai target atau tidak,” lanjut Muslihin.
Selain melakukan pemantauan pasokan, Dinas Ketahana Pangan juga melakukan intervensi distribusi dari daerah surplus, atau kelebihan produksi ke daerah defisit maupun yang mengalami lonjakan harga.
Berbagai intervensi bantuan distribusi diakukan, antara lain dalam menjaga stabilasasi pasokan dan harga bahan pokok lainya agar tetap stabil.
“Sesuai arahan Bupati Bombana H. Tafdil, kita berharap pandemi yang masih berlangsung ini kita semakin kuat dan bertahan,” ujarnnya
Stabilisasi pasokan dan harga pangan juga diupayakan dengan memotong rantai pasok pangan melalui optimalisasi Pasar Mitra Tani (PMT) dengan menggandeng pihak Bulog dengan membeli langsung bahan pangan dari petani, atau kelompok tani serta produsen pangan lainya di daerah ini.
Lanjut kata dia, kestabilan sumber pangan di wonua Bombana ini tidak saja stok pangan beras yang alami surplus. Namun Dinas Ketahan Pangan, memberdayakan kelompok tani lestari, dengan memberikan dorongan berupa bantuan bibit guna memanfaatkan pekarangan rumagmh sebagai pekarangan pangan lestari.
“Pangan lestari ini sudah berjalan sejak peroliode kedua Hj tafdil, ini tugasnya ibu rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumah menanam sayuran sayuran, hal kecil ini besa berpengaruh terhadap konsumsi masyakat, maupun perekonomian,” imbuh
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Kabupaten Bombana, A. Ernawati mengatakan bahwa sejak tahun 2017 hingga 2021, dalam melanjutkan pembangunan ekonomi di daerah Bupati Bombana H. Tafdil memberikan dukungan petani lokal untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia berupa pelatihan usaha produksi tani serta kawasan mandiri pangan di wilayah kecamatana Tonto Nunu.
“Dukungan pemda bombana itu jelas, kualitas sumberdaya petani melalui pelatihan, petani bisa mengolah hasil taninya sendiri,” singkatnya.
Laporan: Fendi
Editor: Komar
Tidak ada komentar