Didukung Disdakop UKM, 37 Mentor Pendamping UMKM di Kendari Miliki Sertifikat BNSP

waktu baca 3 menit
Minggu, 12 Mei 2024 17:28 0 100 redaksi

Kendari, Britakita.net

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM  terus melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas para pendamping UMKM yang ada di daerah itu.

“Pemerintah Kota Kendari intens memberikan edukasi kepada para pendamping Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mewujudkan target menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan sektor UMKM di kota ini,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendari, Aldakesutan di Kendari, Sabtu (11//5/24).

Didukung Disdakop UKM, 37 Mentor Pendamping UMKM di Kendari Miliki Sertifikat BNSP

Dikatakan, pihaknya telah melakukan beberaa kegiatan program bimtek bisnis mentor pendamping UMKM dapat menjadi cikal bakal dari bergeraknya ekonomi di Kota Kendari.

“Melalui kegiatan ini mari kita satukan semua potensi yang kita miliki, bersinergi kemudian memanfaatkan dan kembangkan semua potensi yang ada di daerah kita,” katanya.

Kegiatan pendampingan pelayanan pengurusan sertifikat halal kepada Pelaku UMKM oleh staf PLUT Kendari

Didukung Disdakop UKM, 37 Mentor Pendamping UMKM di Kendari Miliki Sertifikat BNSP

Ia berharap kegiatan penguatan kapasitas para pendamping UMKM tersebut dapat menjadi cikal bakal dari bergeraknya ekonomi di Kota Kendari.

 

“Kita tidak boleh tinggal diam, ekonomi harus terus bergerak. Mari kita manfaatkan secara maksimal potensi yang ada,” katanya.

Ia juga mengingatkan untuk saling mendukung dalam menggerakkan ekonomi daerah ini dengan cara menciptakan suasana nyaman, sehingga kota Kendari menjadi daya tarik bagi siapa saja yang ingin berinvestasi.

“Selama kita saling menghormati, saling menghargai untuk tumbuh bersama maka nanti kita akan menyaksikan Kota Kendari yang kita cintai dapat tampil menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Kita semua bersama-sama harus tumbuh, baik itu tumbuh secara pengetahuan, wawasan, maupun tumbuh secara jaringan,” katanya.

Salah satu yang telah dilakukan adalah Uji Kompetensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai bentuk keabsahan para mentor UMKM bersertifikat negara.

Kegiatan ini pula bertujuan untuk membekali para mentor UMKM dengan pengetahuan tentang bisnis sehingga kemudian dapat menerapkan untuk pengembangan bisnis masing-masing dan juga untuk dibagikan kepada UMKM binaan.

Didukung Disdakop UKM, 37 Mentor Pendamping UMKM di Kendari Miliki Sertifikat BNSP

Ditempat terpisah, Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas, kualitas dan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian melalui pendampingan intensif dan berkesinambungan.

“Faktor kunci keberhasilan yang kami catat perlu dilakukan proses secara bertahap dengan pendampingan yang intensif dan berkesinambungan, sehingga harus ada pendampingan terutama pada tahap awal,” katanya.

Menurut dia, melalui pendampingan intensif, pelaku UMKM dapat memperoleh sejumlah manfaat seperti pendalaman pasar, pengelolaan keuangan, dan peningkatan kapasitas digital.

Selain melalui pendampingan yang intensif kata dia, keberhasilan peningkatan kapasitas bisnis UMKM juga perlu didukung dengan pola pikir berkembang dan komitmen dari UMKM, dan penetapan tujuan yang dapat dicapai berdasarkan aspirasi kelompok sasaran melalui program pelatihan yang disesuaikan.

Didukung Disdakop UKM, 37 Mentor Pendamping UMKM di Kendari Miliki Sertifikat BNSP

Program pengembangan UMKM juga dapat berjalan dengan baik didukung dengan fasilitasi hubungan strategis UMKM dengan ekosistem pendukung bisnis, pendekatan yang berpusat pada masyarakat, serta indikator keberhasilan yang terukur dengan metode dan frekuensi pemantauan dan evaluasi yang tepat.

Ia mengatakan UMKM memainkan peran strategis sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bagaimanapun, UKM masih menghadapi tantangan termasuk akses terbatas terhadap pendanaan, kesiapan digital dan pemasaran.

“Kami selalu mendorong UKM kami untuk menjadi bagian dari ekosistem digital tetapi permasalahannya adalah kualitas keterlibatan UKM kita dalam ekonomi digital yang relatif menurun dalam dua tahun terakhir,” ujarnya.(Advetorial)

Penulis : Mar
Editor : Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




LAINNYA
error: Content is protected !!