Ancam Akan Mutasi, Tiga Oknum ASN di Kecamatan Diduga Peras Beberapa Kepsek

Konawe, Britakita.net

Beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) di Kecamatan Lalonggasumeeto dan Soropia Kabupaten Konawe diteror dengan aksi Oknum ASN di Kecamatan yang meminta sejumlah uang kepada Kepsek. Uang tersebut diminta untuk sogokan agar para Kepsek tak diganti menjadi Kepsek dan para Oknum mengaku sebagai mengaku sebagai orang dekat Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba.

Informasi yang dihimpun britakita.net, ada Tiga Oknum PNS di Kecamatan yang diduga melakukan pemerasan terhadap para Kepsek di Dua Kecamatan tersebut. Dengan modus Tiga Oknum tersebut menyebar informasi bahwa akan ada mutasi besar-besaran dilingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe khususnya  para Kepsek.

Informasi tersebutpun disampikan kepada beberapa Kepsek di Dua Kecamatan tersebut, dan saat menyampaikan hal informasi mutasi tersebut para Oknum ASN meminta sejumlah uang kepada Kepsek dengan nilai yang bervariatif mulai dari Rp 5-10 juta. Beberapa Kepsek yang menerima informasi tersebut pun langsung ketakutan dan menuruti permintaan oknum ASN tersebut.

Usai memberikan informasi mutasi yang tidak diketahui kebenarannya Tiga Oknum tersebut juga memberikan nomor rekening kepada para Kepsek. Dengan tujuan jika uang yang diminta telah tersedia langsung dikirimkan ke rekening tersebut, bahkan para oknum meneror para Kepsek untuk segera mengirim uang komitmen tersebut.

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Konawe, Suriyadi yang dikonfirmasi media ini memang telah mendapatkan informasi tersebut. Dan pihaknya telah melakukan Tracking dan oknum-oknum tersebut bukan dari pihak Dikbud Konawe.

“Kami sudah dapat infonya hanya saja belum ada info yang valid mereka. Jadi mereka mengaku dari sebuah tim khusus tapi itu tidak benar,” katanya.

Lanjut Suriyadi, atas kejadian tersebut dirinya menghimbau kepada seluruh Kepsek untuk tidak mudah percaya jika terjadi hal-hal tersebut. Karena tidak ada sama sekali sogok-menyegok dalam pemindahan Kepsek itu murni hasil dari evaluasi.

“Jadi kalau ada seperti itu lapor saja ke pihak berwajib, karena kami dari Dikbud tidak membernarkan hal itu. Dan jika terbukti itu dari pihak Dikbud saya berikan tindakan tegas,” imbaunya.